tag:blogger.com,1999:blog-6014680476345974752024-03-14T12:13:52.309+07:00ALUMNI SMA 1 KEDIRI '69ketetapan sang-waktu terus berlaku, usia kitapun semakin melaju, namun kenangan "MASA LALOE di SMA 1 jangan dibiarkan berlalu, paling tidak untuk pembelajaran anak cucu.DARSANA SETIAWAN ("Darsono-tasiun" NIS 2988/67)http://www.blogger.com/profile/07529306388526004140noreply@blogger.comBlogger26125tag:blogger.com,1999:blog-601468047634597475.post-62386377366623199372008-09-28T09:39:00.017+07:002008-09-30T20:05:58.752+07:00TUMBAL SKANDAL SUSU CHINA<a href="http://2.bp.blogspot.com/_iHDVZj8IHLQ/SN9Z5J2APWI/AAAAAAAAAIA/-tsu-ZDjB4Q/s1600-h/susu.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;" src="http://2.bp.blogspot.com/_iHDVZj8IHLQ/SN9Z5J2APWI/AAAAAAAAAIA/-tsu-ZDjB4Q/s200/susu.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5251014528967130466" /></a><br /><br /><strong>S</strong>kandal Susu bubuk formula dan makanan lain yang mengadung <strong>melamin </strong>(<em>bahan plastik</em>?) dari China, sebenarnya sudah tercium sejak awal bulan Juli 2008 yang lalu, walaupun berita itu baru beredar secara terbatas dikalangan para agen distributor dan toko-toko penjual. Namun sekarang, di berbagai negara maju, praktis seluruh produk susu dari China yang mengandung melamin ditarik dari pasaran, juga semua produk China yang mengandung susu (<em>es Cream, Yoghurt, Gula-gula, Biskuit</em>) walaupun tidak mengandung melamin, terkena getahnya di tinggal konsumennya karena takut keracunan dan mati.<br /><br />Di Indonesia baru hari (<em>Jum'at 26 September 2008</em>) Menteri Kesehatan bersama Badan Pengawasan Obat dan Makanan (<em>BPOM</em>) mengumumkan hasil penelitiannya terhadap bahan makanan produk China yang beredar di Indonesia, dan diduga mengandung bahan berbahaya bagi kesehatan. Seperti telah diduga sebelumnya dari 19 merek makanan produk asal China yang terdaftar di BPOM (<em>yang tidak terdaftar dan beredar di masyarakat mungkin lebih banyak lagi)</em> ternyata 6 diantaranya mengandung bahan berbahaya melamin, yang kadarnya tergolong tinggi yaitu 8,51 mg/kg sampai 945,86mg/kg. <br /><br />“<em>Wuuuuarakadaaaah…………piye to iki awake dewe diracun meneh karo tauke…alias kakak tertua…ole…ole..owe pigimana ini…”</em><br /><br />Pengin tahu produk makanan / minuman China yang bermelamin itu? Inilah ke enam bahan makanan/minuman yang berbahaya untuk dikonsumsi (tapi berijin/berlisensi?) tersebut ; 1. <strong>Susu bubuk full cream Guozhen</strong>, 2. <strong>Oreo Stick Wafer </strong>(<em>kemasan kardus</em>). 3.<strong>Oreo Stick Wafer </strong>(<em>kemasan Plastik)</em>, 4. <strong>Kembang Gula M&Ms </strong>(<em>kemasan plastic</em>) 5. <strong>Kembang Gula M&Ms </strong>(<em>kemasan tube</em>)dan 6. <strong>Biskuit Snickers</strong>.<br /><br /><strong>KronologisKejadiannya :</strong> Pada awal bulan Agustus 2008 yang lalu, <strong>Grup Sanlu</strong> yang berpusat di Hebei China, telah memberi tahu mitra dagangnya, <strong>Fonterra</strong>, dari Selandia Baru, bahwa produk susu bubuk mereka tercemar (<em>sengaja dicemari “dengan tujuan untuk meninggikan kadar protein” ?, sehingga lebih menarik konsumen</em>) dengan zat kimia <strong>melamin</strong>. Informasi rahasia itu terjadi sebelum tanggal 8-8-2008 yaitu saat Pembukaan Olimpiade Beijing yang paling spektakuler sepanjang sejarah Olimpiade di planet bumi ini.<br />Beberapa pekan kemudian produk susu formula bermelamin tersebut ditarik dari pasaran, kemudian diganti dengan produk susu formula baru, namun anehnya selang beberapa hari produk baru tersebut juga ditarik dari peredarannya oleh sang produsen. <br /><br /><strong>Ada apakah gerangan dengan susu formula produk China ini?. </strong><br />Tanda tanya besar ini memberikan kebingungan kepada para distributor susu formula dari China yang ada diberbagai negara. Baru pada tanggal 11 September 2008 yang lalu, pemerintah China mengumumkan adanya zat melamin dalam produk susu bubuk mereka, kemudian pada tanggal 19 September 2008, zat yang sama juga ditemukan pada produk susu cair , dan juga pada makanan yang menggunakan bahan baku susu, termasuk dalam hal ini adalah starbucks. Dan saat ini semua produk ini SEDANG DITARIK dari peredaran dan pasaran.<br /><br /><strong>Bagaimanakah dampak negatif yang ditimbulkan oleh bahan makanan dan minuman yang ber melamin ini bagi kesehatan konsumen ?. </strong> <br />Dari data yang ada tercatat 6.244 bayi dipastikan ginjalnya terserang, terkait dengan susu tercemar ini, gejalanya antara lain kencing batu dan sulit kencing, muntah-muntah. Dilaporkan 4 bayi sudah meninggal dunia. Dan angka 6.244 bayi ini naik dari 1.200 bayi pada hari sebelumnya, sungguh luar biasa. Menteri kesehatan China sendiri mengatakan, lebih dari 1.300 bayi kini dirawat di rumah sakit karena meminum susu tercemar tersebut, dan sekitar 158 bayi terkena gagal ginjal akut. Kemungkinan jumlah ini akan tersu meningkat seiring dengan semakin banyaknya orang tua yang memeriksakan bayinya ke rumah sakit.<br /><br /><em><em><strong>Pertanyaannya sekarang, mengapa kasus ini terungkap ke publik baru pada tanggal 11 September 2008?</em> </em> </strong> Padahal kasus ini sudah terdeteksi sejak awal Juli 2008 dan sudah dilaporkan secara resmi kepada <strong>Fonterra </strong>dari Selandia Baru pada awal Agustus 2008. Coba kita prediksi seandainya kasus ini diungkap pada awal bulan Agustus 2008 sebelum dimulainya Olimpiade Beijing bergulir. Disana ada 10.500 atlit dari sekitar 200 negara yang tampil diberbagai event termasuk atlet Bulu tangkis dan angkat besi kita yang meraih medali emas, perak serta perunggu.. Belum lagi banyaknya penggembira termasuk para wisatawan yang datang untuk melihat langsung peristiwa bersejarah Olimpiade Beijing. Ternyata sajian makanan dan minuman dengan bahan baku susu yang mengandung melamin itu, tentu tidak pernah dilewatkan dari dalam kandungan menu yang disajikan buat para atlit dan para turis termasuk tamu-tamu Negara yang security-nya belum memperoleh bocoran info rahasia disana. Bisa dibayangkan betapa akan terjadi <strong>hispanik</strong> (<em>kepanikan massal</em>) di area Olimpiade Beijing seandainya hal ini diungkap ke publik saat berlangsungnya Olimpiade Beijing.<br /><br /><strong>Ironi</strong> memang, akhirnya 6.200 bayi menjadi korban kasus susu tercemar melamin tersebut, demi suksesnyan pesta olahraga empat tahunan yang berharga milyaran dolar tersebut. Dan ini dipandang lebih berharga daripada nyawa manusia yang menjadi korbannya. Olimpiade yang terhebat disepanjang sejarah dengan korban nyawa manusia yang terbesar di sepanjang sejarah pula. Tumbal penyelenggaraan hajat tingkat dunia ternyata menuntut nyawa manusia yang juga spektakuler banyaknya. Mungkin akan berbeda kejadiannya, kalau saja hasil temuan kandungan melamin di dalam susu produk China tersebut dipublikasikan kepada konsumen sejak awal bulan Juli 2008, sehingga susu yang tercemar tersebut bisa segera ditarik dari peredaran, dan tidak begitu besar menimbulkan korban nyawa manusia.<br />Beberapa wartawan media internasional menganalisa permasalahan produk susu China yang tercemar ini memperlihatkan pengawasan kualitas produk yang lemah, media setempat menuduh para pejabat yang korup sebagai penyebab produk yang ada tidak diawasi secara maksimal, dan dibiarkan begitu saja ke pasar. Dan yang lebih mengerikan produk-produk tersebut diekspor ke negara lain karena harganya yang lebih murah.<br />Sebelum kejadian ini, sebenarnya sudah banyak cerita tentang jeleknya kualitas produk dari negara tirai bamboo (<em>China)</em> tersebut. Ingat saja bahwa pada tahun 2004, lebih dari 200 bayi di China menderita kekurangan gizi karena penggunaan formula yang keliru, sekitar 13 bayi meninggal pada saat itu. <br />Kemudian ada ribuan anjing dan kucing sakit dan lebih dari 200 lainnya mati di AS pada tahun 2007, rupanya dalam makanan hewan tersebut tercemar melamin, lebih dari 100 produk makanan hewan dari China ditarik dari peredaran.<br /><br />Di Republik Dominika, dua merek pasta gigi asal China dilarang beredar pada Mei 2007, karena mengandung zat kimia mematikan. Pasta gigi ini juga diduga sebagai dalang dibalik kematian 100 orang di Panama karena keracunan massal pada tahun 2006.<br /><em><strong>Last but not least</strong></em>, di Indonesia, hari Jum’at tanggal 26 September 2008, diumumkan oleh Menkes dan BPOM adanya produk makanan/minuman yang mengandung melamin berasal dari China, beredar di Indonesia, dinyatakan berbahaya bagi kesehatan konsumennya. Kepala BPOM menduga adanya peredaran gelap alias illegal dari susu bubuk full cream Guozhen melalui system pemasaran berantai (Multilevel Marketing/MLM). Susu berbahaya tersebut diproduksi oleh YANTAI NEW ERA HEALTH di CHINA. Berbagai produk makanan dari China yang beredar di pasaran Indonesia dan tidak berlisensi BPOM ternyata ada yang mengandung susu dengan bahan berbahaya <strong>melamin </strong>, seperti <strong>Kembang gula White Rabbit</strong>(<em>kemasan merah</em>),<strong> Kembang gula White Rabbit </strong>(<em>kemasan biru</em>), <strong>Soiben Drink With Milk </strong>(<em>kemasan kuning</em>), <strong>Soiben Drink With Milk </strong>(<em>kemasan hijau</em>), <strong>Soispring Instant Milk Cereal</strong> dan <strong>Soysprinng Instant Peanut Milk</strong>. Keenam produk tersebut sejak tangal 26 September 2008 dilarang dijual dan harus ditarik dari peredaran. Bagi yang masih nekat menjual dinyatakan telah melanggar UU No 23/1992 tentang Kesehatan serta UU No 7/1996 tentang Pangan serta UU No 8/1999 tentang Perlindngan Konsumen, dengan ancaman hukuman penjara sampai 5 tahuan atau denda pidana sebesar 2 milyar rupiah.<br />Ancamannya sih OK saja dan mari kita dukung bersama, tapi bagaimana ceriteranya <strong>PRODUK ILEGAL </strong>(tanpa ijin/lisensi BPOM) dan <strong>BERBAHAYA </strong> tersebut <strong>bisa beredar bebas di pasaran Indonesia </strong>??. Dan masih berapa banyak lagikah produk makanan/minuman yang tidak terdaftar di BPOM yang ternyata (<em><strong>kelak setelah ada korban</strong></em>) baru dinyatakan berbahaya dan illegal?, serta rame-rame kita ancam hukuman lagi ?. Bukankah ada pekerjaan rutin yang bersifat prevensi pada Badan yang bertugas Mengawasi Obat dan Makanan yaitu BPOM?. <br />Atau mari <strong>kita maklumi saja</strong> bahwa <strong>memang masih pinteran malingnya </strong>(<em>para importir besar)</em> dibanding seluruh aparat pengawasan kita termasuk Bea Cukai dan BPOM, sehingga bisa <strong>kebobolan dan kebobolan lagi</strong>.<br /><br /><strong>Apakah melamin itu sebenarnya?, </strong> <strong>Melamin</strong> adalah senyawa nitrogen yang mengandung bahan kimia yang digunakan sebagai bahan perekat, bahan untuk produk tahan api, polimer, dan pupuk di beberapa negara. Ketika senyawa ini dicerna dalam tubuh, metabolisme menghasilkan ammonia yang dapat menyebabkan kegagalan ginjal. Penggunaan melamin pada produk makanan membuat kadar protein menjadi terlihat tinggi pada saat pengujian.<br /><br />Kalau jujur, <strong>sebenarnya sudah lama kita tahu cara berdagang “<em>mereka-mereka</em>” yang menghalalkan segala cara untuk mengeruk keuntungan sebesar-besar-nya</strong>. Dan di sisi lain kita-kita juga yang jadi korban dimakan oleh <strong>naga mereka</strong>, yang menurutnya “<em>itung-itung jadi tumbal hajat besarnya”!. </em> .<br />.<br /><em>Mulakno anak-anake dewe kudu pinter, ben gak dipinteri taoke sing gak duwe etika bisnis, alias pokoke untung, mbuh sopo sing buntung.</em><em>Waaah ciloko tenan awake dewe iki…… dianggep tumbal !!!. Huss kuwalat karo makcopone lho, sembarangan…ngomong….???</em><br />.<br />sumber : reuter,sindo<br />.DARSANA SETIAWAN ("Darsono-tasiun" NIS 2988/67)http://www.blogger.com/profile/07529306388526004140noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-601468047634597475.post-67297646839469215332008-09-26T22:57:00.007+07:002008-09-26T23:20:56.197+07:00PERJUANGAN GENDER<a href="http://4.bp.blogspot.com/_iHDVZj8IHLQ/SN0KZnUO3RI/AAAAAAAAAHo/djRK_jLVVH8/s1600-h/mama-2.jpg"><img style="float:right; margin:0 0 10px 10px;cursor:pointer; cursor:hand;" src="http://4.bp.blogspot.com/_iHDVZj8IHLQ/SN0KZnUO3RI/AAAAAAAAAHo/djRK_jLVVH8/s200/mama-2.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5250364175750716690" /></a><br /><br /><strong>S</strong>eminggu yang lalu, saya menemukan dialog dalam komunitas mahasiswi (<em>di depan lift lantai 1 Kampus Ciputat</em>)membahas tentang persamaan gender yang begitu menarik !. Agar dapat mendengarkan lebih intens, saya sengaja tidak segera masuk ke dalam lift sehingga bisa lebih lengkap mendengar perbincangan mereka.<br />Salah satu mahasiswi (senior) menegaskan bahwa "kita (<em>kaum perempuan</em>) harus menuntut persamaan hak yang benar-benar setara dengan kaum pria. Pokoknya harus bisa jadi pemimpin di mana saja, seperti halnya kaum pria. Itulah inti dari perjuangan persamaan gender yang kta perjuangkan. <br />Sayang sang mahasiswa senior tadi tidak menjelaskan lebih lanjut tentang makna "<strong>setara</strong>",karena ada muatan emosional saat mengucapkan kata "<strong>pokoknya</strong>".<br />Di tayangan televisi saya pernah menonton perdebatan antara tokoh perempuan Indonesia yang sedang mencalonkan diri menjadi presiden pada Pemilu 2009, dengan seorang Ustads tentang pandangan agama (<em>Islam</em>) terhadap masalah persamaan gender ini. Bahkan 2 hari sebelum peristiwa pertama di atas, saya juga menikmati siaran TV yang menayangkan wawancara Ibu Menteri Pemberdayaan Perempuan tentang masalah ini, melalui konteks persinggungan budaya (<em>Jawa</em>) perihal istilah "<strong>konco wingking</strong>" dan Letak Gedung Kantor Kementerian Pemberdayaan Perempuan yang posisinya masih berada dibelakang Gedung Kantor Kementerian yang lain. <br /><br />Secara pribadi,saya sangat setuju dan mendukung perjuangan kaum perempuan untuk memperjuangkan hak-haknya yang (<em>mungkin banyak</em>) tertindas atau terabaikan, hanya karena agama yang saya yakini (<em>Islam</em>) memang memposisikan perempuan di tempat yang sangat istimewa. Bukan karena saya dilahirkan oleh seorang perempuan atau karena istri saya seorang perempuan. Atas dasar keyakinan saya itulah maka seluruh kaidah Islamiyah, saya upayakan untuk senantiasa dan sebisa mungkin saya jalani, demi mecari keridhaan Allah s.w.t.semata, dan bukan untuk hal yang lain (<em>yang dapat menyeret saya pada kemusrikkan karena menduakan Allah</em>) . <br />Oleh karena itu saat Rosulllah ditanya oleh seorang pria, "wahai Rosulullah, siapa orang yang pertama kali harus saya hormati di dunia ini ?, maka Rosulullah menjawab "<strong>Ibumu</strong> !". "Setelah itu siapa yang harus saya hormati wahai Rosulullah".jawab Rosulullah "<strong>Ibumu</strong> !" . Kemudian sang pria tersebut melanjutkan pertanyaannya lagi kepada Rosulullah "Siapa lagi setelah itu ya Rosulullah ?", dan sekali lagi Rosulullah menjawab dengan tegas "<strong>Ibumu</strong> ! dan setelah itu baru <strong>Bapakmu</strong> !". .<br />Islam tanpa ragu-ragu memerintahkan kepada seluruh pengikutnya (<em>laki-laki ataupun perempuan</em>)untuk menghormati ibu-nya (<em>yang notabene adalah perempuan</em>) maka tidak ada tawaran lain bagi saya selain untuk melakukan rasa hormat menurut kaidah agama maupun kaidah budaya. <br />Sungguh Islam justru memberikan perlindungan kepada kaum perempuan dengan ajarannya, sehingga tak satupun ada perintah Allah di dalam Al Qur'an yang beresensi paradoks merendahkan martabat kaum perempuan. Itu sebabnya kajian terhadap ajaran Islam yang menyangkut fiqih perempuan/fiqih wanita hendaknya dicermati dengan kesungguhan hati, dan bukan dengan "<strong>pokoknya</strong>" yang berkonotatif keputus-asaan. Yakinlah bahwa agama memang berasal dari Allah yang Maha Suci dan <strong>PASTI TERBEBAS </strong>dari noda kesalahan. Hanya keterbatasan berfikir kita sajalah yang menimbulkan kekeliruan,kesalahan dan dosa sebagai refleksi sifat bawaan seorang hamba.<br />Sungguh,hak istimewa seorang perempuan di mata Islam, bukan sekedar menuntut penghapusan etika budaya tentang istilah "<strong>konco wingking</strong>" atau memindahkan letak gedung kantor agar posisinya sejajar secara matematis maupun garis pandangan mata sejajar tanpa selisih satu senti meter-pun dengan "kantor lain" (<em>yang berkonotatif pria punya kuasa</em>). Hak istimewa seorang perempuan (ibu) di dalam Islam, justru menempatkan seorang ibu (perempuan)<strong>TIDAK SAMA </strong>dengan penghormatan seorang anak kepada bapaknya (<em>pria</em>), dan ini merupakan konskuensi logis yang harus diterima oleh seluruh penganut Islam yang taat (<em>termasuk seluruh pria muslim tanpa kecuali</em>), yang tidak peragu dan yang tidak mengimani keyakinan lain selain Islam itu sendiri !.<br />Kalau dalam hal menjadi imam Sholat dipertanyakan hak seorang pria memimpinnya, bukan berati meragukan keimanan dan kekusyukan sholatnya kaum perempuan, akan tetapi memang Allah memberikan ketentuan imam sholat haruslah seorang pria (<em>saat makmumnya pria dan perempuan). </em>Sama halnya tidak seorangpun diantara kita bisa menjawab mengapa tak seorang perempuan-pun di dunia ini yang diangkat oleh Allah menjadi seorang nabi atau rosulNYA, tentu hak ini bukan karena alasan KEADILAN GENDER, akan tetapi hak Allah sebagai Sang Pencipta.<br />Diskusi persamaan hak tentang gender mudah-mudahan tidak kepleset pada otoritas kaum perempuan untuk hamil dan (<em>maaf</em>) dihamili. Karena saya kelewat takut perkembangan <strong>Genetic Engineering </strong>ke depan akan merekayasa lahirnya pria-pria yang memiliki organ kandungan (<em>Tuba Uterina</em>) lengkap dengan ovarium dan ovum-nya bahkan sekalian dengan hormon kewanitaannya. Malapetaka ini bukan cuma karena terinspirasi skenario film Hollywood yang dibintangi sang Gubernur, <em>Arnold Swasenerger</em>?, akan tetapi terlebih adanya peringatan Tuhan, sekian ribu tahun yang lampau, agar kita tidak berbuat melampaui batas, seperti kaum <strong>Sodom <strong>dan</strong> Gomorah.</strong> <br /><br />Saya cium telapak kaki dan jemari kaki mungil Ibunda tercinta, saat saya mohon ampun dan menyesali diri atas dosa dan seluruh kesalahan, (<em>setiap kali saya sowan di bulan Syawal/Lebaran ke ndalem Setasiun Kediri</em>), itupun tidak akan sepadan dengan pengorbanan ibu saya saat menjalani tugas fitrohnya sebagai seorang perempuan (<em>yang melahirkan dan membesarkan anak dengan keichlasan cintanya</em>) <br />Saya juga berharap agar kaum perempuan tidak terpeleset dengan membenci kodratnya sebagai seorang perempuan, yang justru dimuliakan di hadapan Allah. Ada suatu peristiwa yang diyakinkan oleh Rosulullah kepada kita, bahwa seorang perempuan pelacur, saat menjumpai seekor anjing buduk yang sekarat dan kehausan, diberinya minum air yang diambil dengan sepatunya. Ternyata perbuatan perempuan yang mengasihi hewan ciptaan Tuhan itu, memperoleh jaminan surga jannatinnaim. <em><strong>Subhanallah... </strong></em><br />Sebaliknya tidak ada satupun ayat-ayat Al Qur'an yang memberikan hak istimewa kepada kaum pria penzina untuk melenggang masuk sorga tanpa chisab serta taubat yang diterimaNYA.<br /><br />Kita syukuri keberadaan kita sebagai pria ataupun wanita/perempuan dengan hak-haknya yang telah diatur oleh Allah s.w.t di dalam kaidah agama, seperti yang telah dilakukan oleh presiden ke lima RI dengan mencantumkan nama seorang pria (<em>bapaknya</em>) di belakang namanya sendiri, dan ibu Menteri Pemberdayaan Perempuan menggunakan nama resmi beliau <strong>Meutia Hatta </strong>dan bukan <strong>Meutia Rahmi </strong>(<em>nama seorang perempuan yaitu ibunya).</em><br />Tidak pula mengurangi rasa hormat seluruh rakyat Indonesia terhadap Ibu negara kita yang mencantumkan nama suami (<em>pria dibelakang nama beliau</em>) yaitu <strong>Ani Susilo Bambang Yudhoyono</strong>, atau almarhum mantan ibunegara kita yang dulu Ibu <strong>Tien Suharto</strong>,maupun Ibu <strong>Fatmawati Soekarno</strong>.<br /><br />Banyak perempuan yang kita temui melajang atau sedang melajang bahkan pejuang kesetaraan gender, ternyata tidak ingin mencantumkan nama seorang pria(<em>nama Bapaknya apalagi mantan suaminya?)</em> namun kenyataannya dia tetap mencantumkan nama marganya yang notabene adalah nama seorang <strong>pria</strong> !.<br />Ya.. <strong>kita hormati saja</strong>.....karena itu memang <strong>haknya</strong> !.<br />.DARSANA SETIAWAN ("Darsono-tasiun" NIS 2988/67)http://www.blogger.com/profile/07529306388526004140noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-601468047634597475.post-19621742949328729632008-09-26T09:40:00.008+07:002008-09-26T23:44:20.087+07:00maaf lahir bathin<a href="http://3.bp.blogspot.com/_iHDVZj8IHLQ/SNxOPlqKWZI/AAAAAAAAAHg/lDDchuhkzNA/s1600-h/LEBARAN+1.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;" src="http://3.bp.blogspot.com/_iHDVZj8IHLQ/SNxOPlqKWZI/AAAAAAAAAHg/lDDchuhkzNA/s320/LEBARAN+1.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5250157295321110930" /></a><br /><em><strong>MINAL A'IDHIN WAL FAIDZIN</strong></em><br />Segenap dosa dan kehilafan telah melengkapi kekurangan yang melekat pada diri seorang hamba seperti Saya, sehingga selayaknya Saya dan segenap <strong>Keluarga Besar Darsana Setiawan </strong>memohon <strong>Maaf Lahir dan Bathin kepada Anda semua </strong>(<em>para Alumni dan pemerhati wblog ini</em>).<br />Semoga hari yang Fitri 1 Syawal 1429 H ini membawa keberkahan bagi ibadah kita, yang hanya mencari keridhaanNYA.<br /><strong>AllahuAkbar walillahilham</strong>,<br />.DARSANA SETIAWAN ("Darsono-tasiun" NIS 2988/67)http://www.blogger.com/profile/07529306388526004140noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-601468047634597475.post-73549804540767187812008-09-18T11:10:00.009+07:002008-09-20T14:22:21.305+07:00HAKEKAT MANUSIA (2)<a href="http://3.bp.blogspot.com/_iHDVZj8IHLQ/SNHVmw-I8uI/AAAAAAAAAGI/al4LKXYxq14/s1600-h/MANUSIA.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;" src="http://3.bp.blogspot.com/_iHDVZj8IHLQ/SNHVmw-I8uI/AAAAAAAAAGI/al4LKXYxq14/s200/MANUSIA.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5247209902820618978" /></a><br /><strong>H</strong>al yang kedua setelah “<strong>roh”, </strong>di dalam diri manusia masih terdapat misteri berikutnya yaitu “<strong>hati</strong>” (<em>Qolb</em>). Rosulullah s.a.w bersabda : <em>Sesungguhnya di dalam setiap jasad manusia dijumpai adanya segumpal daging, yang apabila “baik” maka baiklah seluruh kondisi bagian tubuh, dan jika “rusak”, maka rusaklah semua anggota tubuh, dan ketahuilah ia itu adalah Qolbu</em>. (riwayat Buchori-Muslim).<br /><br />Al-Gazali berpendapat tentang hati ini ada dua macam yaitu : hati secara <strong>fisik </strong>adalah “<strong>jantung</strong>” yang merupakan segumpal daging dengan bentuk bulat panjang, berposisi melintang kearah kiri di tengah-tengah dada kita*. Jantung yang berfungsi memompa darah kita ke seluruh tubuh melalui gerakan mengkerut (<em>systole</em>) dari kedua rongga “<strong>atrium</strong>” (<em>kiri dan kanan</em>), serta menerima darah dari seluruh tubuh yang bermuara di “<em>vena-cava</em>” kemudian masuk ke dalam rongga “<strong>ventrikel</strong>” sehinga rongga tersebut mengembang (<em>diastole</em>), yang kemudian dipompakan keluar jantung dan seterusnya.<br />Dalam riset kedokteran ditemukan adanya fungsi fisiologis dari serabut otot penyusun sekat-sekat jantung (<em>serabut <strong>Purkynye</strong></em>) yang memiliki aktivitas rithmis untuk mendorong terjadinya peristiwa berkontraksi (<em>mengkerut</em>) sehingga terjadi <strong>systole</strong> (<em>untuk memompa darah keluar dari jantung)</em> dan <strong>relaksasi</strong> (<em>mengenmbang</em>) sehingga darah dari seluruh tubuh, dapat tertampung masuk ke dalam <strong>ventrikel </strong>jantung. Akhir rambatan denyut rithmis pada jantung berada di <strong>apex cordis </strong>(<em>puncak/ujung jantung</em>) yang denyutannya sedikit menyentuh tulang dada (<strong>sternum</strong>). Dengan alat peka dengar seperti <em>statoscope</em> hal ini dapat kita dengar detakannya melalui pendengaran kita. Jantung inilah yang disebut sebagai <strong>qolb jasmaniah</strong>, dan ada yang meyakini sebagai tempat bersemayamnya “<strong>roh”</strong> .<br />Arti yang kedua adalah hati secara <strong>metafisik</strong> yaitu “<strong>bathin</strong>” sebagai tempat rasa/perasaan yang murni dan penuh misteri. Sedemikian halusnya (<em>lathif)</em> “rasa/perasaan” qolbu ini sehingga sering disebut sebagai “nurani”. Bathin inilah yang mampu menangkap kepekaan rasa dengan jujur, sehingga dapat pula diartikan pusat kejujuran ada di bathin kita. Itu pula sebabnya para orang tua kita memberikan istilah mohon maaf lahir dan bathin, artinya memohon maaf secara jujur dan ichlas sehingga maaf yang diberikan pihak lain kepada kita, juga diharapkan tulus ichlas dan jujur. Bathin yang mampu menangkap kebenaran hakiki melalui pertimbangan jujurnya, namun sekaligus bathin pula yang dapat menentangnya untuk memutuskan kehendak melakukan ketidakjujuran itu sendiri. Nurani memang tidak bisa dibohongi namun kelemahan nurani pula yang tak dapat menolak kebohongan sehingga ada keputusan tindakan manusia untuk berbohong. Sehingga <strong>Qalb nurani </strong>inilah yang memikul segala tanggung jawab perbuatan dan perilaku manusia selama hidup di dunia, mengingat seluruh aktivitas qolb jasad bersumber pada kehendak yang sepenuhnya dikendalikan oleh qolb nurani. <br /><strong>Qolb jasad </strong>akan diadili dalam proses penguraian biologis di dalam tanah (<em>dikubur</em>), atau proses perubahan materi biochemist melalui <em>perabuan kremasi</em>, bahkan perubahan evolusi buatan melalui cara <em>dibalsem</em>, disuntik formalin atau proses pengawetan jasad dengan proses pendinginan. <br /><strong>Qolb nurani </strong>sebenarnya dapat menangkap segala sesuatu yang wujud (<em>ada</em>) manakala Tuhan melimpahkan segala cahaya penerang kepadanya, termasuk mengenal sifat-sifatTuhan secara hakikie dan maknawi, bukan cuma translasi arti dari sudut bahasanya. Sehingga atas ijinNya pula kepekaan qolb mampu menangkap yang ghoib (<em>seperti halnya pertemuan rosulullah s.a.w dengan malaikat Jibril</em>), untuk diinternalisasikan di dalam menjalani proses kehidupan dunia sehari-hari. <br /><br />Namun perlu selalu kita ingat, bahwa pada akhirnya <strong>Qolb nurani </strong>akan sendirian keluar meninggalkan jasad dan menuju kepada empunya yaitu <strong>Allah s.w.t</strong> untuk memberikan laporan pertanggungjawaban kinerja selama periodesasi hidup kehidupannya saat menerima tugas menyatu dengan <strong>qolb jasad </strong>(<em>sejak awal ditiupkan “roh”ke dalam jasad sang bayi semasa dalam kandungan/ fase embryologist</em>).<br />Sekarang apa yang bisa kita perbuat?. <strong>Mengendalikan</strong> <strong>qolb nurani </strong>sesuai dengan petunjuk kebenaran Tuhan, atau membiarkan “<strong>dia</strong>” menguasai jasad kita karena kita tunduk dan bersedia mengikuti bisikan syetan?. <br />Hak otoritas penentuan sikap dan kehendak melakukan sesuatu (<em>bahkan tanpa batas</em>) telah diserahkan sepenuhnya kepada anda (<em>secara demokratis, oleh Sang Maha Demokratis)</em>.<br />Perlu renungan <em>(tafaqur</em>)lebih lanjut dan lebih intens memang,....<br />Selamat mengupas diri sendiri, karena memang kita tidak berpretensi untuk mengupas diri orang lain.<br />.<br />.<br /><em>Tulisan di atas tidak terlepas dari kontribusi sumber :mengenal islam, Jamal Syarief Iberani, el Kahfi, 2004. <br /><strong>*</strong><strong>hati</strong> secara antomis adalah organ Hepar yang terletak di bawah dari bagian dada sebelah kanan (<em>sisi kanan lambung</em>). <br />Cijantung tiga, bakda subuh 8 September 2008 (hari kedelapan Ramadhan 1429 H). Darsana Setiawan.</em>DARSANA SETIAWAN ("Darsono-tasiun" NIS 2988/67)http://www.blogger.com/profile/07529306388526004140noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-601468047634597475.post-3485414574767479602008-09-11T10:30:00.016+07:002008-09-18T10:57:09.943+07:00SUPERTOY yang belum SUPER dan MSP yang BELUM MENSEJAHTERAKAN PETANI<a href="http://4.bp.blogspot.com/_iHDVZj8IHLQ/SMiWqw7-K1I/AAAAAAAAAFw/a2no8aXWCNQ/s1600-h/punakawan.bmp"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;" src="http://4.bp.blogspot.com/_iHDVZj8IHLQ/SMiWqw7-K1I/AAAAAAAAAFw/a2no8aXWCNQ/s320/punakawan.bmp" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5244607427508054866" /></a><br /><strong>Kaca pertama tentang Varietas SUPERTOY :</strong><br />Rame-rame baca berita tentang ngamuknya para petani penanam padi bibit unggul SUPERTOY yang gagal panen karena puso (<em>di Purworejo Jawa Tengah</em>), saya lebih baik "<em>wait and see</em>" saja, karena ; <em>yang pertama </em>memang benih padi SUPERTOY diakui oleh Departemen Pertanian BELUM DISERTIFIKASI SEBAGAI BENIH UNGGUL YANG LAYAK DITANAM SECARA MASAL/ DILEPAS (<em>alias masih dalam kerangka uji coba</em>), dan yang <em>kedua</em> karena dalam uji coba tersebut ada pihak yang merasa membiayai sampai milyaran rupiah jumlahnya,dan harus mempertanggung-jawabkan resiko dari uji-cobanya sendiri.<br />Bibit (unggul ?) padi varietas SUPERTOY-HL2 semula merupakan proyek pribadi yang ditemukan oleh seorang alumnus SMK Pertanian yang bernama <strong>Tuyung Supriyadi </strong>, dengan menyilangkan verietas padi "Delanggu" si <strong>Rojolele</strong> dengan varietas <strong>Pandanwangi</strong> kemudian dipercayai oleh salah satu perusahaan yang kemudian membiayai uji masalnya di berbagai wilayah seperti Purworejo, Madiun dan Kulon Progo.<br />Sebenarnya, tidak sepenuhnya "<strong>kurang baik"</strong> merespon kinerja inovatif seseorang, apalagi hasil kerjanya ditujukan untuk kemaslahatan bersama (<em>coba kita bayangkan "benih padi unggul ?" yang diprediksi tidak saja produktivitasnya tinggi mencapai 14,7 ton/hektar sekali panen, akan tetapi cukup sekali tanam bisa lebih dari sekali panen, atau tepatnya 3 kali panen,...opo ora huueebaaat tennaaan</em>).<br /><br /><strong>Kaca kedua tentang varietas MSP (<em>Mari Sejahterakan Petani</em>)</strong>:<br />Varietas (unggul ?) temuan dari <strong>Surono</strong> penduduk Bogor ini semula diklaim mampu berproduksi sekali panen 12 ton/hektar, kemudian buru-buru diberi label varietas (unggul ?)<strong>MSP</strong> oleh salah satu Parpol terkemuka di negeri ini, yang "<em>katanya</em>" singkatan inisial itu juga merupakan kepanjangan dari nama salah satu tokoh pimpinan Parpol di Republik ini. Panen perdana padi MSP ini terjadi di desa Cariu Bogor dan seperti halnya SUPER TOY panen perdana MSP juga dianggap sukses besar. Kemudian varietas MSP disebar melalui mekanisme Parpol (<em>secara gratis ?)</em> kepada para petani di Sumatera Barat, Serdang Badagai Sumatera Utara dan juga di Karangasem Bali. <br />Panen Raya SUPERTOY-HL2 dilakukan (<em>dihadiri ?</em>)oleh pimpinan negara bersama beberapa menteri, sedangkan panen raya MSP dilakukan oleh pimpinan Parpol yang mengusung "nya" (nya = varietas MSP). <strong> Namun,...panen berikutnya ternyata TIDAK MEMENUHI HARAPAN alias KOPONG atawa PUSO, dan para petani kita marah besar....bahkan mengamuk...membabat serta membakar habis sawah puso mereka</strong><br /><br />Itulah kejadian nyata ikhtiar manusia dengan seluruh sifat kemanusiaannya (<em>kekuranganya</em>) sehingga tak kurang Menteri Pertanian kemudian berkomentar seperti yang saya kutip dari SINDO edisi 12 September 2008 bahwa <em>benih padi varietas MSP maupun SUPERTOY-HL2 <strong>sama-sama belum memenuhi standar (<em>sertifikasi</em>) dari Departemen Pertanian</strong>.....</em>...lho...kok...??.<br />Pengamat Sosial Ekonomi Pertanian <strong>Khudori</strong> mengatakan bahwa seharusnya proses uji coba (<em>trial and error</em>) pada varietas padi yang akan di lepas ke petani, minimal telah melalui vilial (turunan) ke 7 atau ke 8. Dan dalam kasus SUPERTOY-HL2 serta MSP, hal tersebut telah kita abaikan. <br /><br />Demi kelemahan kita selaku manusia, marilah kita sekarang lebih <em><strong>arief </strong></em>berfikir, karena <strong> Tuhan memang Maha Kuasa dan Maha berKehendak</strong>,(<em>sehingga kita harus menerima kenyataan adanya kejadian...."puso"...) </em>. Kalau saja Proyek pensejahteraan rakyat tersebut dilakukan semata-mata karena tujuan ibadah HANYA mencari KERIDHAAN ALLAH, dengan cara mensejahterakan hamba-hambaNYA (<em>petani miskin</em>)maka............................................................(<em>maaf saya tetap merasa tidak punya otoritas mengomentari ibadahnya orang lain) </em>. <br /><br />Oleh karena itu di dalam kasus SUPERTOY dan MSP ini mohon tidak diberlakukan "aturan main seperti di dalam film <strong><em> Mision Imposible</em></strong>" yang berbunyi <strong> Kalau sukses itu milikku, tapi kalau gagal, itu tanggung jawabmu sendiri </strong>.<br />Dalam fikiran saya hanya saudara-saudara kita (<em>para petani miskin</em>) yang memang <strong>lebih layak kita bela</strong>, itupun dengan cara yang <strong>ikhlas </strong>karena ridho Allah semata. <strong>Bukankah memang itu tujuannya semula ?.</strong>.<br />.<br />Mudah-mudahan para petani miskin kita <em>tidak menjadi </em>"<strong> objek serta ladang"</strong> pergulatan politik di era Pemilu mendatang, sehingga dianggap <strong>layak jual</strong> untuk kepentingan meraih kekuasaan, namun kenyataannya justru tidak layak menempati posisi paling marginal sekalipun (<em>karena miskinnya</em>). <br />Jangan pula sindiran dalam puisi yang ditulis <strong>Musthofa W. Hasyim </strong> di halaman bawah blog ini, menjadi kenyataan "<em><strong>engkau hanya menanam Dirimu sendiri".......... </strong></em><br />Yuk berlomba lomba dalam kebaikan <strong>(fastabichul choirot</strong>) mengentaskan petani miskin, dengan cara memperbaiki kekurangan atau kesalahan kita di masa lalu, dan <strong>tidak dengan cara menggandakan kekhilafan yang pernah terjadi </strong>!!.<br />Maaf, kalau ada diantara kita yang berbeda pendapat, kita syukuri saja bahwa perbedaan itu adalah rahmad !.<br />.DARSANA SETIAWAN ("Darsono-tasiun" NIS 2988/67)http://www.blogger.com/profile/07529306388526004140noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-601468047634597475.post-45206384614402118992008-09-11T10:11:00.008+07:002008-09-11T10:28:32.290+07:00SUARA PEMBACA<a href="http://1.bp.blogspot.com/_iHDVZj8IHLQ/SMiNgNpOltI/AAAAAAAAAFo/ksOT4XP8BSs/s1600-h/Photo-0512.jpg"><img style="float:right; margin:0 0 10px 10px;cursor:pointer; cursor:hand;" src="http://1.bp.blogspot.com/_iHDVZj8IHLQ/SMiNgNpOltI/AAAAAAAAAFo/ksOT4XP8BSs/s200/Photo-0512.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5244597350630856402" /></a><br /><em><strong>Sugeng enjang Bapak Darsana yang saya hormati</strong></em>,<br /> <br />Perkenalkan, saya <strong>Sukowati Utami</strong>. alumni SMA1 Kediri tahun 1993. sekarang bekerja di Majalah Forum Keadilan. Ketika saya sekolah di sana, SMA 1 dikepalai oleh Bapak Nangin, BA. <br /> <br />Pagi ini saya surprise sekali menemukan milis alumni SMA1 Kediri angkatan 69. Senang sekaligus bangga ternyata di Jakarta saya mempunyai senior "satu kampung" yang telah sukses meniti karir di belantara metropolitan.<br /> <br />semoga perkenalan ini bisa menjadi jembatan bagi saya untuk bisa lebih banyak mengenal senior-senior saya<br /> <br /><em>salam hormat</em>, <br /><strong>wita</strong><br /><br /><strong><em>Jawab:<br /></em></strong>Yth. <strong>Jeng Sukowati Utami</strong><br /><em>Di ruang Redaktur FK.</em><br /><br />Matur Nuwun senggolannya, mudah-mudahan semakin banyak relasi informasi dan komunikasi antar Alumnus SMA 1 Kediri, walaupun lewat jalur virtual, sehingga aset yang selama ini terpendam dapat diakses untuk kepentingan semua (<em>terutama bagi yang membutuhkannya)</em>.<br />Monggo sama-sama kita nikmati coretan elektronik yang ada di weblog alumni sma 1 kediri 69 ini.<br /><br /><em>Salam hormat kembali,dan selamat mengejar dead-line berita</em><br />Mas <strong>Darsonotasiun.</strong><br /><br />foto di pojok kanan atas adalah hasil jepretan perjalanan saya dengan kereta listrik KL - Bandara Internasional KL (<em>sekedar untuk mengingatkan kita</em>). Kapan ya, dari Jakarta ke Bandara Sukarno Hatta di bangun kereta listrik yang sangat efektif dan efisien (<em>nunggu jalan Tol nya kebanjiran lagi ya...opo gak isin tah...???).</em>.<br />.DARSANA SETIAWAN ("Darsono-tasiun" NIS 2988/67)http://www.blogger.com/profile/07529306388526004140noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-601468047634597475.post-33811099729305652552008-09-06T06:27:00.007+07:002008-09-18T11:03:18.989+07:00puasa itu hanya untukKU !.<a href="http://2.bp.blogspot.com/_iHDVZj8IHLQ/SNHS_o7k-3I/AAAAAAAAAF4/6Q1hA_lLo7s/s1600-h/kaligrafi+1.jpg"><img style="float:right; margin:0 0 10px 10px;cursor:pointer; cursor:hand;" src="http://2.bp.blogspot.com/_iHDVZj8IHLQ/SNHS_o7k-3I/AAAAAAAAAF4/6Q1hA_lLo7s/s200/kaligrafi+1.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5247207031624235890" /></a><br /><strong>P</strong>agi-pagi jam 03.00 wib sebelum sempat makan saur, saya memperoleh telepon dari seorang teman yang mengkhabarkan keselamatan, kesehatan serta berkah rezekinya. Saya ikut merasakan kebahagiaan yang mereka khabarkan, kemudian pembicaraan dilanjutkan dengan keinginannya untuk bersilaturochim bersama teman-teman yang lain. Diakhir pembicaraan telepon tersebut teman saya ini menanyakan "apakah saya menerima undangan berbuka puasa bersama dengan 800 orang (<em>yang berposisi strategik dan berpengaruh menghadirkan "<em>suara</em>" dalam kegiatan Pemilu April 2009 mendatang?).</em> Jawab saya lugas "tidak". Saya baru sadar kemudian, bahwa acara-acara seperti itu memang rawan diplesetkan <strong>untuk kepentingan lain, di luar kepentingan ibadah yang hanya mencari keridhaan Allah s.w.t.</strong>. Mudah-mudahan pendapat saya seperti ini bukan karena saya "<strong>iri/sirik</strong>" gara-gara saya "tidak diundang" dalam acara tersebut, dan bukan pula puasa kita ini <strong>hanya sekedar</strong> untuk menggugurkan kewajiban dari rukun Islam yang ketiga semata.<br />Berikut ini saya kutibkan satu tulisan (dari <strong>http//:mbahjowo.blogspot.com/</strong>) terkait dengan hal tersebut, namun maaf dalam bahasa Jawa kromo inggil yang bertajuk Shaum di bulan Ramadhan. Bila ada kesulitan dalam memahami, saya bersedia menstranfer kembali dalam bahasa Indonesia.<br /><br /><strong>SHAUM ING WULAN ROMADHON</strong><br /><strong>Shaum</strong> utawi Siam, kasebat ugi kanthi boso ngoko Poso, mujudaken rukun (<em>pedamelan ingkang kedah dipun lampahi dening ingkang pitados utawi ngugemi keyakinan</em>) Islam ingkang ongko 3. Shaum ing wulan Romadhon puniko boten namung ngemu suraos ibadah dumateng ngarsanipun Gusti Allah s.w.t. Meh sedoyo poro ilmuwan sarujuk dumateng inti shaum soho paring dukungan dumateng ibadah shaum puniko. Saking perangan ilmu jiwa. pendidikan, kesehatan soho ilmu sosial sedoyonipun paring dukungan lan sarujuk bilih shaum puniko mbekto manfaat dumateng perkembangan jiwo lan rogo.<br /><br />Shaum damel jejeging disiplin jiwo, ugi moral soho semangat bebrayan ingkang kiyat. Shaum ugi saged ndadosaken landasan latihan prihatos lahir, soho “<strong>pengendalian</strong>” pribadi lan howo nafsu. Punopo malih naliko kito nembe shaum, tamtu bade ngraosaken kabetahan ingkang kedah sabar dumateng sedoyo tindak tanduk ingkang bade lumampah.<br />Shaum ugi murugaken priyantun sami teguh ngemban janji, amanah, lan nebihaken saking tumindak culiko.<br />Raos luwe lan ngelak ndadosaken priyantun ingkang shaum lajeng kagungan raos “<strong>iso ngrasakke roso rekasaning liyan”</strong> (<em>kepekaan sosial & kesalehan sosial).</em><br />Cobi sami kito galih, bilih mesin mobil kemawon kedah dipun andapaken mesin naliko sampun lumampah 5 utawi 6 tahun laminipun, punopo malih madaran kito ingkang sampun “<strong>operasi kerja” </strong>puluhan tahun laminipun, menawi boten wonten wekdal istirahat tamtu bade ngadat. Pramilo lajeng dawah kleresan Gusti Ingkang Murbeng Dumados paring dawuh shaum ing wulan Romadhon, kangge jejegaken iman netepi agami. <br />Allah paring dawuh lumantar Al Qur’an bilih <strong>Shaum ing wulan Romadhon puniko namung tumuju wonten ngarsanipun Gusti</strong> (<em>Puasa Romadhon itu untukKu</em>), <strong>ugi ganjaranipun namung Allah ingkang bade paring kanugrahan </strong>(<em>dan juga hanya Aku yang akan memberikan balasannya</em>). <br /><br />Ewo semanten taksih kathah poro pelaku politik parktis ing negari kito ingkang kumawantun mendet hak-ipun Allah kanti lampah kampanye naliko wekdal undangan buko shaum utawi sholat Taraweh. <br />Mugi ibadah shaum kulo lan panjenengan sami dipun lambari <strong>namung pados ridhanipun Allah taala, (<em>dede agenda kepentingan ingkang sanes</em>) tinampi dening Gusti. Amien. </strong>DARSANA SETIAWAN ("Darsono-tasiun" NIS 2988/67)http://www.blogger.com/profile/07529306388526004140noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-601468047634597475.post-63988985785198974132008-09-05T08:41:00.002+07:002008-09-18T11:09:02.001+07:00HAKEKAT MANUSIA (1)<a href="http://2.bp.blogspot.com/_iHDVZj8IHLQ/SNHUTdUpPaI/AAAAAAAAAGA/9f7at_cNVlY/s1600-h/man.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;" src="http://2.bp.blogspot.com/_iHDVZj8IHLQ/SNHUTdUpPaI/AAAAAAAAAGA/9f7at_cNVlY/s200/man.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5247208471617158562" /></a><br /><strong>P</strong>aling tidak, ada tiga kata yang digunakan Al Qur’an dalam menunjukkan identitas manusia, yaitu <strong>insan, basyar </strong>dan <strong>bani Adam</strong>.<br /><strong>Basyar</strong> merupakan sebutan yang lebih banyak mencacu pada pengertian manusia dari segi fisik dan nalurinya yang berbeda dengan makhluk lain. Sementara <strong>Insan</strong> menunjukkan manusia lebih pada seluruh totalitas jiwa dan raga yang terus berproses (human being), sehingga terjadi perbedaan manusia yang satu dengan yang lain karena adanya interaksi di dalam proses menjadi “manusia” berdasar bawaan fisik, mental serta kecerdasannya masing-masing. Sedangkan istilah <strong>bani Adam </strong>lebih menunjukkan pada “manusia” sebagai makhluk sosial yang selain memiliki kecerdasan sosial juga memiliki kepekaan sosial sehingga mampu melakukan kesalehan sosial.<br /><br />Konsep tentang “manusia” di dalam Islam diungkapkan Allah s.w.t di dalam Al Qur’an (Al-Mukminun 23: 12-14) ;<em> manusia diciptakan Allah dari saripati tanah yang dijadikan sperma </em>(<em><strong>nuthfah</strong></em>) <em>dan disimpan di tempat yang kokoh. Kemudian nuthfah itu dijadikan segumpal darah. Segumpal darah dijadikan segumpal daging. Lalu dari segumpal daging dijadikan pula tulang. Tulang kemudian dibalut dengan daging kemudian dijadikan Allah sebagai makhluk</em>.<br />Dalam surat As`Sajadah (32: 7-9), ditegaskan pula bahwa setelah kejadian manusia di dalam kandungan sang ibu mengambil bentuk, ditiupkan roh oleh Allah ke dalam tubuhnya, dan dijadikan pendengarannya, penglihatan serta perasaannya.<br /><br />Proses perkembangan embryologis di dalam rahim seorang ibu, begitu jelas digambarkan oleh Al Qur’an, kecuali “<strong>roh”.</strong><br />Di dalam tubuh manusia dijelaskan adanya dua unsur yang menyatu yaitu unsur materi yang tidak lain adalah tubuh dengan daya fisik yang dapat mengekspresikan seluruh panca indera, serta unsur immateri yang mewujud sebagai <strong>roh dengan ekspresi dua daya </strong>yaitu <strong>akal-fikiran </strong>yang berpusat di otak dan , “<strong>rasa</strong>” yang berpusat di hati/qolbu bahkan juga nafsu. <br />Lebih jauh tentang “roh”, sebenarnya ada keyakinan bahwa Allah telah membimbingnya dengan perintah kebaikan serta larangan untuk berbuat munkar (<em>amar ma’ruf nahi munkar). </em>Namun akal fikiran manusia serta nafsunya memang diberi kebebasan untuk memilihnya. Dan konsep pembebasan inilah yang disebut sebagai hak demokrasi paling azasi yang diberikan Allah kepada hamba ciptaanNya (<em>jadi Allah memang Maha Demokratis).</em> <br />Roh dari sisi hati/qolbu sebenarnya begitu dominan di dalam mengambil inisiatif bahkan nyaris berperan sebagai komandan di dalam seluruh aktivitas kehidupan seseorang, manakala diberi peluang dan kesempatan untuk itu. Hanya sayang seringkali nafsu meringkusnya dengan garang bahkan melakukan “<em>kudeta</em>” sehingga hasil eksekusinya berupa kemunkaran !.<br />Dialog antara qolbu dan nafsu inilah yang sebenarnya merupakan esensi dari skenario sandiwara kehidupan manusia, seperti halnya sebuah lirik lagu rock yang pernah dinyanyikan Ahmad Albar “<em>dunia ini panggung sandiwara</em>……”.<br />Roh bukanlah “<strong>jism</strong>” (<em>jasad</em>) dan bukan pula <strong>arold</strong> (<em>tubuh</em>), karena keberadaan roh tidak melekat atau bergantung pada sesuatu atau organ manapun di dalam tubuh manusia. Roh adalah <strong>jauhar</strong> (<em>substansi</em>) yang <strong>wujud </strong>(ada) serta mandiri akan tetapi tidak <strong>mewujud</strong> (<em>tertangkap pancainderawi</em>).<br />Bahkan Ibnu Qoyyim menyatakan, roh adalah jism yang tak dapat diraba karena “dia” adalah jism nurani yang lembut, ringan dan tinggi sehingga mampu menembus seluruh lerung setiap anggota tubuh kita. <br /><br />“Berkas roh” telah menjalinkan dirinya di dalam tenunan fisik tubuh seseorang dan secara pasti meninggalkan jejak “<strong>kehendak yang dilakukan setiap manusia</strong>”. <br />Manakala tubuh ini sakit, rusak ataupun tidak lagi mampu menerima kehadirannya, maka “roh” akan pergi meninggalkan ragawi ke alam berikutnya yaitu alam arwah. Roh yang tidak lagi menyatu dan hilang dari tubuh kita itu disebut dengan <strong>nafs.</strong><br />Memang roh adalah substansi di dalam tubuh, namun bukan unsur materi, sehingga kepergiannya dari tubuh kita dapat menimbulkan rasa sakit yang luar biasa, namun kita tak dapat memegangnya, tak dapat mencegahnya.<br />Itulah <strong>misteri</strong> besar dari hakekat keberadaan manusia dengan segenap esensi kemanusiaan-nya, yang tetap harus tunduk pada sunatullah yang telah menetapkan waktu untuk mengambil kembali milikNya dari badan kita yaitu “roh”.<br />.<br />.<br /><em>Tulisan di atas tidak terlepas dari kontribusi sumber :mengenal islam, Jamal Syarief Iberani, el Kahfi, 2004. <br />Cijantung tiga, bakda subuh 5 September 2008 (hari kelima Ramadhan 1428 H). Darsana Setiawan.</em>DARSANA SETIAWAN ("Darsono-tasiun" NIS 2988/67)http://www.blogger.com/profile/07529306388526004140noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-601468047634597475.post-42868533606817526062008-09-03T16:32:00.000+07:002008-09-04T19:57:01.264+07:00DIALOG BERBOBOT<a href="http://2.bp.blogspot.com/_iHDVZj8IHLQ/SL5aLqmv3rI/AAAAAAAAAFg/9n4PreJSdH4/s1600-h/BALI.jpg"><img style="float:right; margin:0 0 10px 10px;cursor:pointer; cursor:hand;" src="http://2.bp.blogspot.com/_iHDVZj8IHLQ/SL5aLqmv3rI/AAAAAAAAAFg/9n4PreJSdH4/s200/BALI.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5241726172767706802" /></a><br /><strong>S</strong>uatu saat terjadi dialog yang unik dan berbobot antara dua anak bangsa yaitu (alm) <strong>Soedjatmoko </strong>dengan <strong>Pelukis Bali</strong>.<br />Pulau Bali dengan tradisi Hindu-nya merupakan salah satu kawasan budaya yang unik di Indonesia. Lokasi yang dulunya merupakan kawasan pulau “miskin” akan tetapi masyarakatnya memiliki tingkat integrasi yang tinggi, dinamis, kreatif dan sangat adaptif. Melalui dialog degan Soedjatmoko, pelukis Bali tersebut mengungkapkan semua cerminan kualitas masyarakat Bali yang juga melekat pada dirinya. Ketika diminta untuk menjelaskan apa yang memberinya inspirasi dalam melukis, maka dijawabnya “<em>bahwa kehidupannya sebagaimana kebudayaannya, memiliki tiga sumber inspirasi;<br /><br />Sumber pertama adalah agama yang memuaskan kerinduan jiwanya.<br />Sumber kedua adalah seni yang memuaskan hati dan perasaannya.<br />Sumber ketiga adalah interaksi ritual dan adat kebiasaan masyarakat, yang telah memunculkan apa yang disebutnya sebagai energi sosial.</em> ".<br /><br />Sungguh suatu dialog antar anak bangsa yang berkualitas, hanya sayang sekali kita tidak memperoleh data tentang identitas lengkap sang pelukis Bali tersebut. <br /><strong>Tuhan memang Maha Adil, serta Maha Kuasa untuk memilih hambaNya.</strong> .<br /><br /><em>Sumber : Humanitarianisme Soedjatmoko, Siswanto Masruri, Pilar Humanika, Yogya,2005.</em><br />.<br />.DARSANA SETIAWAN ("Darsono-tasiun" NIS 2988/67)http://www.blogger.com/profile/07529306388526004140noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-601468047634597475.post-2078208347657347522008-09-03T16:11:00.000+07:002008-09-03T16:18:36.859+07:00SAJAK INDAH<a href="http://1.bp.blogspot.com/_iHDVZj8IHLQ/SL5Vx4GpICI/AAAAAAAAAFQ/z0nHWKSAJ5Y/s1600-h/p.jpg"><img style="float:right; margin:0 0 10px 10px;cursor:pointer; cursor:hand;" src="http://1.bp.blogspot.com/_iHDVZj8IHLQ/SL5Vx4GpICI/AAAAAAAAAFQ/z0nHWKSAJ5Y/s200/p.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5241721331668033570" /></a><br /><strong>Berita Yang Menyedihkan di Pagi Hari</strong><br />( Mustofa W. Hasyim)<br /><br /><em>Engkau menanam pohon<br />Tapi tak mengajak tanah<br /><br />Engkau menanam pohon<br />Tapi tak mengajak air<br /><br />Engkau menanam pohon<br />Tapi tak mengajak musim<br /><br />Engkau menanam pohon<br />Tapi tak mengajak pohon<br />Engkau hanya menanam<br />Dirimu sendiri.</em><br />.............<br />.<br />.DARSANA SETIAWAN ("Darsono-tasiun" NIS 2988/67)http://www.blogger.com/profile/07529306388526004140noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-601468047634597475.post-34815403142516135612008-09-03T15:39:00.001+07:002008-09-03T16:27:40.674+07:00BUDAYA JAWA<a href="http://3.bp.blogspot.com/_iHDVZj8IHLQ/SL5YRNhK0JI/AAAAAAAAAFY/kLcwg66PN40/s1600-h/bedaya.jpg"><img style="float:right; margin:0 0 10px 10px;cursor:pointer; cursor:hand;" src="http://3.bp.blogspot.com/_iHDVZj8IHLQ/SL5YRNhK0JI/AAAAAAAAAFY/kLcwg66PN40/s200/bedaya.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5241724069015638162" /></a><br />Budaya Jawa berpusat di tiga posisi, yaitu Istana (<em>kraton</em>), Pedesaan dan Pesantren, yang masing-masing memiliki simbolnya sendiri-sendiri.<br />Tari Bedaya adalah budaya tari istana, sementara Kuda Lumping (<em>Jaranan & Barongan</em>) merupakan budaya pedesaan dan Semakan serta Selawatan merupakan budaya pesantren, walaupun demikian tidak terus berarti ketiganya lalu eksklusif. Budayawan Jawa yang sangat terkenal seperti Raden Ngabehi Ronggowarsito, selain memang dekat dengan istana namun masa mudanya pernah dihiasi dengan kehidupan pesantren (<em>nyantri</em>) di Ponorogo, namun beliau juga mengenal kehidupan pedesaan dengan sabung ayamnya.<br />Permainan Nini Towok masuk ke lingkungan istana melalui para abdi dalem yang notabene dibawa orang-orang desa, sedangkan Wulangreh karya agung Paku Buwono IV dan Wedhatama karya fenomenal dari Mangkunegoro I justru dibaca orang-orang desa pada kegiatan mocopatan. Sementara wayang yang semula dikenal di kalangan kraton sebenarnya adalah karya orang-orang pesantrenan seperti para wali yang memang menciptakannya untuk medium dakwah agama Islam. Dalang-dalang kondhang sekarang seperti Ki Anom Suroto maupun Ki Mantheb Sudarsono keduanya malah sudah haji walaupun berasal dari kalangan pedesaan dan jangan lupa Susuhunan Paku Buwono X dari Kraton Surakarta yang terkenal kaya raya itu ternyata juga telah menunaikan ibadah haji.<br />Majalah berbahasa Jawa Panyebar Semangat (<em>PS</em>) dan Joyoboyo tidak diterbitkan di Yogja atau Solo sebagai lokasi perkembangan budaya Jawa kalangan kraton, akan tetapi justru terbit di Surabaya yang lebih mewakili kalangan pedesaan. Dakon sebagai permainan anak dengan biji sawo kecik atau sawo manilo memang berasal dari kalangan kraton, sementara dampar serta gejlik merupakan permainan anak pedesaan dan jedor maupun jemblung (<strong>yang sangat dikenal di daerah Kediri</strong>) merupakan musik khas pesantrenan.<br />Hanya sayang…..saya mengutip kembali tulisan Bapak Kuntowijoyo, yang dosen UGM Yogyakarta (dengan beberapa tambahan), <strong>TIDAK DALAM BAHASA JAWA</strong>. <em>Lha rak iyo tho……<br /><br />Nyuwun duko soho nyuwun sagunging pangaksomo.</em><br />.DARSANA SETIAWAN ("Darsono-tasiun" NIS 2988/67)http://www.blogger.com/profile/07529306388526004140noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-601468047634597475.post-74056654240481003632008-09-02T09:00:00.003+07:002008-09-18T11:37:56.482+07:00TREND PERUBAHAN GENDERDi dalam kitab <strong>hadis Shahih Muslim</strong> tentang rodlo’ah (<em>terjemahan H.Rais Lathief dan H.A Razak, cetakan khusus Agustus 2003, halaman 531</em>) diriwayatkan adanya hak istimewa bagi seorang hamba sahaya yang bernama <strong>Salim. </strong><br /><br />Dari <strong>Aisyah r.a.</strong> katanya “<em><strong>Salim</strong>, seorang sahayan <strong>Abu Huzaifah </strong>yang telah dibebaskannya tetapi masih tetap tinggal di rumahnya</em>”. Hal itu oleh <strong>istri Abu Huzaifah </strong>disampaikan kepada Rasulullah s.a.w. dengan berkata “<em>Salim, sekarang telah dewasa dan telah berfikir seperti orang dewasa lainnya, tetapi dia masih bercampur dengan kami, dan hal ini mungkin menyebabkan hati suami saya (Abu Huzaifah) kurang senang</em>”.<br />Kemudian <strong>berkata Rasulullah s.a.w</strong>. kepada wanita itu “<em><strong>Susukan</strong>*, untuk menjadikannya mahrammu, dan dengan itu kelak perasaan kurang senang dari Abu Huzaifah akan hilang </em>!”.<br />Setelah beberapa lama, wanita itu datang lagi kepada Rasulullah s.a.w. seraya berkata, <em>“<strong>Salim telah saya susukan</strong>, dan perasaan kurang senang telah hilang dari hati Abu Huzaifah”. </em><br /><br />Maaf, anda jangan tergesa-gesa menyimpulkan, karena berkata <strong>Imam Nawawi</strong>, Yang dimaksudkan dengan <strong>menyusukan</strong>* disini ada dua kemungkinan yaitu:<br />1. Perempuan itu memerah susunya lalu diberikannya kepada Salim.<br />2. Salim disusukannya seperti menyusukan bayi, tetapi alim ulama berkata, “<em>Kejadian itu hanya istimewa bagi Salim saja, dan tidak boleh ditiru oleh orang lain lagi, kepada siapapun juga</em>”.<br /><br />Saya tidak ingin memberikan komentar terhadap hak istimewa <strong>Salim</strong>, karena <strong>Salim</strong> sendiri (<em>mungkin</em>) tidak pernah bermimpi dan berminat seperti yang dilakukan <strong>istri Abu Huzaifah </strong>menyusui dirinya yang hanya hamba sahaya, dan <strong>sudah menginjak dewasa lagi</strong>. <br />Stop disini ya, “<strong>inga-inga</strong>” sekarang bulan Ramadhan, puasa khan?.<br /><br />Nah sekarang ada analisa yang hebat dari seorang <em><strong>internasonalist bestelling author </strong></em>yaitu <strong>Michael Backman </strong>dalam buku terbarunya <strong>ASIA FUTURE SHOCK</strong>, ( <em>Ufuk Press, 2008 </em>) tentang makin merendahnya jumlah populasi kaum perempuan dibanding kaum pria, bahkan di tahun 2030 jumlah pria di India dan China diperkirakan 250 juta jiwa lebih banyak dibanding perempuan.<br />Di beberapa wilayah Asia tak lama lagi akan menghadapi ketimpangan gender yang sangat serius, daripada yang pernah dihadapi di manapun sepanjang sejarah umat manusia. Di Korea Selatan hal ini malah terjadi lebih serius, karena dari jumlah kelahiran 1000 bayi perempuan, ternyata diimbangi dengan lahirnya 1.108 bayi laki-laki. Dampaknya di Korea Selatan sudah lumrah adanya Makelar pernikahan yang menawarkan untuk mencarikan istri bagi pria Korea Selatan yang mencari istri di luar orang Korea (<em>karena nggak kebagian perempuan Korea</em>). Angka fantastis dari perkawinan pria Korea Selatan ternyata 14% nya menikah dengan perempuan non Korea (<em>perempuan dari Vietnam, Kamboja, Filipina, Mongolia, Thailand dan Uzbekistan</em>). <br />Bahkan <strong>Korean Consumer Protection Board </strong>memperkirakan ada 2000 sampai 3000 agensi yang mengiklankan layanan jasa perusahaan yang membantu pengaturan pernikahan pria Korea dengan perempuan asing yang diminatinya atau mungkin dicarinya (<em>semacam biro jodoh</em>). <br />Naah surplus pria telah terjadi, terutama di India, China, Korea Selatan dan Jepang, sementara di Indonesia angka statistiknya tidak begitu jelas (<em>atau mungkin memang diciptakan seperti itu untuk kepentingan tertentu)</em> seperti dominasi Tenaga Kerja Indonesia di sector rumah tangga masih ada di pihak perempuan, sementara Komisi Pemilihan Umum (KPU) terus mempertanyakan alokasi minimal kaum perempuan dari daftar calon anggota legislative yang diajukan setiap partai politik ternyata banyak yang belum memenuhi kuota. <br />Tentu kita tidak ingin terjadi kebijakan konvensional terulang lagi, seperti cara untuk mengurangi jumlah populasi pria dengan memperbesar jumlah angkatan bersenjata (<em>untuk mati dalam perang yang tidak jelas juntrungannya seperti “<strong>Perang Vietnam dan Perang Irak”</strong> ??)</em> atau mungkin seperti China yang melibatkan banyak kaum pekerja prianya ke dalam realisasi industri kerjasamanya di luar China, terutama di Afrika?. Sementara wilayah Eropa juga sudah mulai dijamah oleh imigran gelap pria China yang berprofesi sebagai penjual DVD (<em>blue-ray</em>?) bajakan di seantero lorong kota-kota mereka. Sekolah-sekolah internasional di beberapa Negara Asia seperti di Indonesia, Thailand dan Malaysia sendiri, sudah mulai di masuki para guru-guru pria dari India yang memang memilki keunggulan kompetensi terutama dari sisi bahasa Inggris dan penguasaan ICT (<em>Information Communication and Technology</em>).<br />Kondisi ini paradoks dengan kejadian masa lalu yang mengimpor <strong>Puteri Champa </strong>(<em>dari Kamboja/China</em>?) untuk dijadikan istri <strong>raja Majapahit</strong>, karena dominasi akuntabilitas kaum pria kita di masa itu, sehingga hal ini ditiru pula oleh pelukis ternama yang saya kagumi yaitu <strong>Basuki Abdullah </strong>yang memperistri perempuan (<em>dari kalangan dalam kerajaan Thailand)</em> sebagai permaisuri beliau, atau <strong>Salim</strong> seorang pelukis Indonesia yang tinggal di Paris dan sudah berusia 100 tahun (<em>per tanggal 2 September 2008 hari ini</em>) sungguh misterius hal-ichwal tentang perempuan yang diperistri untuk mendampingi sisa hidupnya. <br />Namun saya kembali meminta anda untuk tidak lagi mengusik keistimewaan Salim yang diriwayatkan <strong>Aisyah r.a.</strong> di dalam hadist di awal tulisan ini, walaupun trend jumlah populasi perempuan saat ini memang lagi menurun, sehingga hukum ekonomi pasar mengatakan “<strong>harga”/”penilaian</strong>” nya menjadi tinggi.<br />Sungguh kita syukuri saja sebagai laki-laki atau perempuan kita ini diciptakan, sehingga tidak perlu menciptakan <strong>kaumnya nabi Luth </strong>(<em>baru</em>), yang dimurkai <strong>Allah s.w.t.</strong><br />Selamat menjalankan ibadah puasa.<br /><br /><em>Cijantung tiga, hari kedua Ramadhan 1428 H bertepatan dengan tanggal 2 September 2008. Darsana Setiawan.</em><br />.<br />.DARSANA SETIAWAN ("Darsono-tasiun" NIS 2988/67)http://www.blogger.com/profile/07529306388526004140noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-601468047634597475.post-90074379936343953222008-09-01T19:12:00.000+07:002008-09-01T19:13:40.081+07:00AYAT PENDIDIKAN<em>"Hari ini saat saya menulis artikel" </em>untuk http://darsanaguru.blogspot.com/, adalah hari Jum’at tanggal 15 Agustus 2008, yang memiliki kesamaan dengan hari Jum’at bulan Agustus tahun 1945. Hanya saat itu jatuh pada tanggal 17 dan berada di bulan Ramadhan, sebagai tanggal dan bulan yang dipilihkan Allah SWT untuk bangsa Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya. Semuanya bukan kebetulan, karena segala peristiwa yang terjadi tidak pernah luput dari ketentuan Allah SWT sebagai Sang Maha Perencana serta Maha Penentu.<br />Saat Rosul Allah yang terakhir (<em>Muhammad SAW</em>) menjadi magnet penarik minat untuk ditiru dan diteladani perilaku serta kepribadiannya oleh bangsa Arab di era Jahiliah, muncullah rasa kekaguman di kalangan para sahabat Rosul melalui pertanyaan Abu Bakar “<strong>dari manakah pendidikan tentang perangai yang mengagumkan itu diperoleh</strong>?”.<br />Jawaban Muhammad Rosulullah adalah “<strong>Allah telah mendidikku, dan itulah sebaik-baiknya pendidikan”.Oleh karena itu seyogyanya lembaga dan system pendidikan yang ingin menggapai “akhlakul karimah”</strong> seperti Muhammad Rosulullah, selayaknya menggunakan dan mengikuti cara-cara yang telah diwahyukan Allah serta dijalani oleh rosulNya. Apalagi lembaga pendidikan itu berbasis agama Islam. Inilah esensi dari ayat pendidikan tersebut.<br /><br />Lalu apa hubungannya dengan Ramadhan sebagai bulan diwajibkannya setiap muslim/muslimah menjalankan puasa?. “<strong>Shaum</strong>” atau puasa pertama kali diwajibkan saat satu setengah tahun setelah hijrah Rosulullah ke Madinah dan jatuh pada bulan Ramadhan. Sehingga mulai saat itulah puasa selama satu bulan di bulan Ramadhan, menjadi rukun Islam yang ke 3 dan berimplikasi wajib hukumnya bagi setiap pemeluk agama Islam. Makna Shaum itu sendiri adalah “pengendalian diri” terhadap tuntutan nafsu duniawi (<em>makan, minum serta kebutuhan seks suami- istri). </em>Pengendalian diri selama bulan Ramadhan dibutuhkan oleh setiap orang, untuk melakukan refleksi terhadap seluruh langkah kebijakan yang telah dilakoninya selama satu tahun ke belakang. <br />Hasil analisa terhadap aktivitas diri di masa lalu, diharapkankan mampu menghasilkan sebuah pengambilan keputusan “<strong>langkah baru”</strong> untuk melanjutkan kebijakan yang sudah baik dan sukses di masa lalu, atau merevisi total kebijakan yang dianggap keliru dan tidak ingin diulang dimasa datang.<br />Dalam renungan diri di bulan Ramadhan, dibutuhkan suasana bathin yang “<strong>hening</strong>” serta “peka” terhadap persinggungan dengan masalah duniawi yang didominasi oleh nafsu badaniyah (<em>makan, minum serta kebutuhan seks suami- istri), </em>sampai masanya tiba di tanggal 1 Syawal sebagai tanda awal kemenangan bagi setiap hamba Tuhan dalam melakoni “<strong>pengendalian dirinya</strong>”. Itu pula sebabnya tanggal 1 Syawal sering disebut sebagai hari Iedul Fitri atau hari kelahiran kembali ide,gagasan, niatan serta kemauan diri untuk melangkah serta menapaki jalan baru kehidupan duniawi serta uchrowinya. Allah SWT menetapkan puasa kepada umat muslim dan umat-umat sebelumnya untuk berlaku jujur (<em>baik terhadap diri sendiri apalagi terhadap orang lain</em>), karena ibadah puasa merupakan ibadah non fisik, yang tidurnya seorang hamba saja sudah diperhitungkan akan memperoleh pahala, karena dengan tidur di saat menjalani puasa, berarti menghindar dari perbuatan dosa. Sejelek apapun mimpi seseorang yang tidur, tidak akan membawa dosa dan perbuatan terlarang pada dirinya. Saat seorang hamba berpuasa dirinya mampu menahan diri dari seluruh perbuatan yang dapat membatalkan puasanya, walaupun tidak seorangpun melihatnya, namun keyakinannya tetap kokoh bahwa Allah tetap melihat dan mengetahui segenap gerak langkahnya, bahkan sampai pada detak fikirannya.<br />Namun berpuasa dan tetap bekerja, juga bukanlah sesuatu yang diharamkan, selama dalam menjalani puasa tersebut seorang hamba tetap melakukan pengendalian diri untuk tidak membatalkan puasanya. Justru di dalam kondisi seperti itulah seorang hamba sedang melaksanakan ujian untuk mempertahankan keyakinan keimanannya kepada Allah SWT. Itu pula sebabnya Allah berfirman bahwa “ <em>ibadah puasa di bulan Ramadhan hanya diperuntukkan bagi hambaNya yang bertaqwa</em>”. Dan itulah misteri dibalik tujuan ibadah puasa di bulan Ramadhan, sehingga Allah menghiasinya dengan peristiwa Nuzulul Qur’an (<em>malam diturunkannya Al Qur’an</em>) sebagai malam yang lebih baik dari seribu bulan.<br />Selamat menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan, sebagai medium pendidikan pribadi agar mampu mandiri menghadapi kenyataan nanti (<em>yang memang harus sendiri)</em>.....semoga Allah mengampuni dosa-dosa kita, amien.DARSANA SETIAWAN ("Darsono-tasiun" NIS 2988/67)http://www.blogger.com/profile/07529306388526004140noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-601468047634597475.post-51680065466611256152008-09-01T17:57:00.004+07:002008-09-11T11:32:11.039+07:00SUARA PEMBACABerikut ini dimuat tulisan dari salah satu pembaca yang mengirimkannya via email : darsanatasiun@gmail.com dalam kolom SUARA PEMBACA edisi pertama. Selamat membacanya.<br /><br /><strong>Dari : tonny hartono <tonnysh@usa.com> </strong><br /><br />Whatzup! Selamat gini hari mas<br />Nama saya <strong>Tonny Samsu Hartono </strong>, junior anda , alumnus SMAN 1 angk' 70 ,jebolan TAMAN MUDA ( <em>pamongnya pak/bu Sam ,bu Roso ,paks Sahono ,Pangat,Basuki Ramelan dll </em>) tamat SMPN1 ( <em>Era paks Chollik, Prie,Salim,Hartojo,bu O,April dll </em>) sepertinya dr mulai SD thru SMA kita satu kloter I think but I am not sure sampeyan punya older brother ( <em>mas Basuki ?? yg ndagel , dulu sering pakai surjan n blangkon , payungan sarimbit dgn his girlfriend jeng Paula Rumokoy.......he he he Kediri heboh tempe doeloe ), </em>dulu sewaktu kita di SMA ketahuan merokok disekolahan saja pasti berurusan dgn bu Lastri .....skrg narkoba ,ponsel porno dan something like that meracuni generasi muda kita.....sedih yo mas !<br />Ngomong2 saya tahu email address anda secara nggak sengaja nemu wblog anda kemarin ,maklum saya ini gaptek dan jarang buka internet .Seneng baca ulasan sampeyan ,gaya bahasa yg lugas,mengalir lancar ,plesetan yg kocak tapi mengena ,dan gaya tutur bagi saya native Kediri sangat kena dihati ,...... I am proud of you mas......masalah yg sepele anda bisa ulas jadi sesuatu yg enak ditelan kata demi kata .( baca tulisan anda jadi ingat Maskumambang, Klotok, Kuwak,Sumber Ece., kali Kresek belakang rumah ......aku lahir di Banjaran Bendon )<br />By the way saya pernah aktif di SANYURI sewaktu tinggal di Jakarta serombongan dgn Arief Budiman ,alm Koencoro,Tanti ,Heru Cokro , Binarto ,Bibit Riyanto, Nunik dll<br />Sudah hampir 10 tahun terakhir ini saya bersama istri anak2 menantu and cucu tinggal di Amrik dan sebelumnya selama 25 tahun tinggal di Jakarta/ Bandung/Medan/ Menado<br />Akhirul kata salam buat keluarga ,semoga Tuhan selalu menyertaimu amin! salam juga ke slagorde Sanyuri MERDEKA!!!<br /><br /><strong>Jawab :</strong><br /><strong>Yth.dik Tonny Samsu Hartono </strong>sing lagek nimbang mendukung sopo…(<strong>Barack Obama </strong><em>ae podho kambek aku </em>) menang kalah etung mburi sing penting kenal dan mau ngerti (<em>dengan jujur dan ikhlas</em>) karo kita-kita masyarakat Indonesia.<br />Weleh-weleh,……lha rak tenan to….yo bener dik aku Darsono tasiun adike mas Basuki tasiun ( <em>sing tau gandengan karo Paula Rumokoy van Kuwak, alias mbak SR</em>). Sorry yo nek ndisik aku tau galak pas dadi senior orientasi siswa baru kelas I, opo maneh pas demo karo Pak Tiyo (<em>wakil Kepala Sekolah sekaligus Guru Kimia en pengajar les privat Kimia di rumahnya</em>), percayalah itu semua demi kebaikan kita kok (<em>dudu “<strong>maju tak gentar membela yang bayar</strong>”, wong kabeh gak entuk opo-opo kecuali perbaikan sikap mental yang lebih fair, demokratis dan terbuka</em>). <br /><br />Gak ngiro yo peristiwa sekolah di SMA 1 Kediri 40 tahun yang lalu, terasa masih seperti di pelupuk mata, alias koyok lagek dek wingi terjadi….padahal aku mari nggolekki kocomotoku …gak ketemu-ketemu, terus wong sak omah tak oprak-oprak tak kongkon nggolekki…eeee…ketemune malah nyantol ndek bathukku dewe, nanging nek ditakoni sir-sirane ndisik pas ndek SMA sopo ae..…wah gak tau lali langsung crito nrocos. <br />Dik Toni SH sampeyan ndek Amrik (AS) dalam rangka tugas opo bisnis yo…wah pancene cah SMA 1 Kediri kuwi hebat-hebat, di ceblokno ndek endi ae iso urip, tur “survive” koyok sampeyan iku lho…opo ora hueeebaat murite Pak Timin (<em>nek ulangan sastra mesti nakokno Siti Nurbaya kambek Layar Terkembang,…yo terpaksa pinter-pinteran ngerpek nggae catetan cilik ning duuoowoo terus dicantheli karet..hi..hi). </em>Wah nek tulisanku iki sampek diwoco anak-anakku “<strong>isin aku</strong>…” .<br />Dik, nek sampeyan pengin moco riwayat TamanSiswa Kediri karo SMP Negeri 1 Kediri di masa sekolahku, monggo dibukak ae blog <strong>http://omson.blogspot.com/</strong> ketokke awake dewe meh podho peristiwa sekolahe.<br /><br />Waktu acara pertemuan SANYURI , Juli 2008 ndek Gedung Pewayangan Taman Mini aku ketemu karo putrane Bu Kis /Pak Widodo Parathon (TamanSiswa), terus nyritakno Gurune awake dhewe ndisik sing sebagian besar wis sedo. Pak Yahya (<em>Guru nggambar sing nggawe patung Ibu dan Anak, terus nek saben hari besar nasional nggambar nek papan tulis besar cedhek meja pingpong)</em> karo Ibu, pindah ke Yogya.<br /><br />Kapan maneh, tak sambung critane Ibu Lastri Guru GC yang dicintai semua muridnya(<em>almarhumah</em>)versi darsonotasiun lho (<em>mikul dhuwur mendem jero</em>), utowo mbok Bon cedhek parkiran sepeda sing gak sugih-sugih mergo bocah-bocah nek mangan ngglembuki teruss…hi..hi…Wis sakmene disik yo dik, donga dinonga podho slamet kabeh, salam kanggo kabeh keluargane ndek AS, sepurane ae yo mergo hari ini pertama kali poso Ramadhan, nanging aku lagek gak poso mergo kenek gejala Typhus, istirahat ndok omah ae. <br />Sampek ketemu di lahan virtual berikutnya yo. <br />Salam, <strong>mas Darsono tasiun ’69.</strong>DARSANA SETIAWAN ("Darsono-tasiun" NIS 2988/67)http://www.blogger.com/profile/07529306388526004140noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-601468047634597475.post-27049663933952317472008-07-02T18:50:00.000+07:002008-07-05T09:53:48.336+07:00KENAKALAN REMAJA vs TANGGUNG JAWAB ORANG TUA<a href="http://bp2.blogger.com/_iHDVZj8IHLQ/SG7ahuSsfyI/AAAAAAAAAEo/OFsEFFpkh1w/s1600-h/p.jpg"><img style="float:right; margin:0 0 10px 10px;cursor:pointer; cursor:hand;" src="http://bp2.blogger.com/_iHDVZj8IHLQ/SG7ahuSsfyI/AAAAAAAAAEo/OFsEFFpkh1w/s200/p.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5219349291065966370" /></a>
<br /><span style="font-size:78%;">Senin, 30 Juni 2008 21:17:00</span>
<br /><strong>Kasus Kejahatan Anak di Bapas Kediri Terus Meningkat <em>(Warta Alumni SMA 1 Kediri - Yahoogroups)</em> </strong>
<br /><em>Kediri-RoL</em>-- Kasus kejahatan yang melibatkan anak di bawah umur 18 tahun yang ditangani Balai Pemasyarakatan (Bapas) Kediri, Jawa Timur terus menunjukkan tren peningkatan.Kepala Bapas Kediri, Rintjoko S, Senin menyebutkan, selama periode Januari-Juni 2008 pihaknya sudah menerima 170 kasus kejahatan dari kepolisian yang melibatkan anak-anak."Jumlah ini kami perkirakan akan terus meningkat, karena setiap bulan kami bisa menerima antara 15 sampai 35 kasus kejahatan anak-anak," katanya. Sedang selama tahun 2007, Bapas Kediri telah menerima 291 kasus kejahatan yang melibatkan 286 anak laki-laki, dua kasus perempuan, dan tiga kasus lainnya gagal dipidanakan.Angka itu lebih tinggi dibandingkan pada tahun 2006 yang hanya 248 kasus kejahatan melibatkan 239 anak laki-laki, enam kasus anak perempuan, dan tiga lainnya gagal dipidanakan karena berbagai alasan. Dari 170 kasus kejahatan pelakunya anak-anak itu, pada bulan Juni ini Bapas Kediri mendapatkan tugas memberikan bimbingan pada sembilan anak yang kasusnya telah diputus pengadilan.Menurut Rintjoko, kasus kejahatan yang dilakukan anak-anak itu didominasi oleh kasus pencurian. Disusul kemudian kasus penyalahgunaan obat-obatan terlarang, pencabulan, dan pembunuhan. "Anak-anak yang masuk di Bapas ini rata-rata dari golongan ekonomi menengah ke bawah yang kurang mendapatkan perhatian dari orangtua," katanya.Oleh sebab itu dia mengingatkan kepada para orangtua untuk lebih serius dalam memperhatikan anak-anaknya sehingga tidak terjerumus dalam dunia kejahatan. Sebagaimana diatur dalam Undang-undang nomor 12 tahun 1995 tentang Pemasyarakatan, salah satu fungsi Bapas adalah membimbing anak-anak yang terlibat kasus kejahatan. <span style="font-size:78%;">antara/mim</span>
<br />
<br />Tanggapan via yahoogroups Warta Alumni SMA 1 Kediri,
<br />Dari: astuti judhananto <astutijudhananto@ yahoo.co. id>
<br />Tanggal: Selasa, 1 Juli, 2008, 3:51 PM
<br /><em>Kalo menurutku, sekarang sepertinya era globalisasi sudah agak kebablasan. Sebagian anak2 menganggap era globalisasi berarti juga kebebasan bertingkah laku tanpa ada batasan "bebas bertanggung- jawab". Semakin luasnya arus informasi, bisa diakses dimana saja tanpa batasan usia, juga mempengaruhi lebih cepatnya pemikiran seorang anak-anak menjadi "lebih dewasa" atau ingin menjadi "seperti orang dewasa", supaya lebih "diperhitungkan" eksistensinya oleh lingkungan atau teman2nya.
<br />Sayangnya, tanpa adanya pengawasan yang baik dan benar, jurusannya jadi ke hal2 yang negatif. Sayang banget, ya, jika banyak generasi muda yang demikian mudahnya terpengaruh oleh hal2 yang sangat bisa merusak masa depan mereka. Tugas kita2 -terutama yang sudah jadi orang tua- untuk menanamkan sikap disiplin dan takut kepada Tuhan sejak dini, untuk membentuk generasi mendatang yang berbudi pekerti yang luhur.
<br />Lha iyo tho, sedulur kabeh...??</em>
<br />
<br />Tanggapan dari Darsanatasiun'69<ahref="mailto:darssetia@yahoo.co.id">darssetia@yahoo.co.id</a> (pengelola blog ini) via Yahoo groups Warta Alumni SMA 1 Kediri 1 Juli 2008;
<br />
<br /> Tahun 1998 bangsa ini sudah sepakat (secara politis) untuk melakukan REFORMASI TOTAL di setiap sektor aktivitas kehidupan berbangsa dan bernegara, termasuk dalam hal penegakkan HAM dan Demokratisasi.
<br />Hanya sayangnya, saat itu kita belum memiliki patron "<em>seperti apakah masyarakat hasil reformasi itu?".
<br /></em>Cak Nur (<em>Alm. Nurcholis Madjid</em>) pernah menawarkan masyarakat madani, dan saat itu Pak BJ. Habibie setuju, namum kebelakang (tahun-tahun berikutnya) kok jadi begini?. Istilah populernya "kebablasan".
<br />Para Sosiolog dan Anthropolog sering berkata tentang hal ini "<em>melepas sistem (masa lalu) yang dinilai ancur-ancuran, tapi belum menemukan sistem yang disepakati dan secara konsisten dijalani oleh bangsa ini".
<br /></em>Saya lebih senang menggunakan istilah "<em>Sambil lari pakai sepatu, dan sialnya sepatu sing dijajal kambek mlayu ukurane gak onok sing pas karo gedene sikil".
<br /></em>
<br />Pak Juwono Sudarsono <em>(Menteri Pertahanan)</em> dalam resensi buku "<strong>Reinventing Indonesia"</strong> (<em>penerbit Mizan</em>) yang dimuat di Koran Sindo 5 Juli 2008 menulis ; Era reformasi yang telah berjalan satu dasawarsa telah pula menimbulkan tuntutan masayarakat yang berkembang, dan cenderung menduga adanya ketidakmampuan pemerintah dalam menilai dan memahami korelasi strategis antara antara kebutuhan <em>(need</em>) dan keinginan <em>(wish)</em>.
<br />Krisis pangan dan energi serta berbagai ancaman global serta ancaman perubahan iklim global ikut berperan mempengaruhi terbentuknya karakter anak bangsa dan mengarah pada reduksi rasa nasionalisme maupun pelunturan rasa jati diri bangsa. Refleksi hal itu juga nampak pada tumbuhnya gejala <em>"semua orang hanya mementingkan dirinya sendiri dan mencari solusi dengan caranya masing-masing".</em>
<br />Analisa saya mengatakan bahwa hal ini terjadi justru karena adanya benih-benih krisis kepercayaan di dalam masyarakat kita, yang seharusnya segera diantisipasi dengan langkah-langkah konkrit dalam bentuk upaya nyata peningkatan kredibilitas serta akuntabilitas publik.
<br /> Menanggapi soal kenakalan remaja, ternyata data dari Bapas Kediri menyatakan, telah terjadi penurunan pada pelaku bergender perempuan ( <em>selama tahun 2007, Bapas Kediri telah menerima 291 kasus kejahatan yang melibatkan 286 anak laki-laki, dua kasus perempuan, dan tiga kasus lainnya gagal dipidanakan. Angka itu lebih tinggi dibandingkan pada tahun 2006 yang hanya 248 kasus kejahatan melibatkan 239 anak laki-laki, enam kasus anak perempuan, dan tiga lainnya gagal dipidanakan karena berbagai alasan).</em>
<br />Tapi ojok seneng disik, mergo belum tentu kuantitasnya menurun berarti kualitas kejahatannya juga turun.
<br />Sing lebih penting kita waspadai anak-cucu kita, anak-anak di sekitar rumah tinggal kita agar tidak keliru memilih konco dolan. Lha nek kecelakaan anak-anak TK mangan coklat tekok kulkas sing isine tablet narkoba milik bapaknya ....yo mbuh,......jenenge kecelakaan minta aja ke Allah supoyo dijauhkan dari ujian, Yo bapake yo anak-anake. Amien.(<em>Untung banget iku gak Ibuke sing doyan coklat, lah nek ibuke arek-arek sing mangan coklat isi narkoba iku, lak blaen dadine).</em>
<br />
<br />Nih ada data hasil riset yang dimuat di dalam Republika 2 Juli 2008 tentang remaja kita; <em>Ahli Kesehatan jiwa Universitas Udayana Denpasar Bali, Prof.Dr.dr.LK Suryani,SpKj (K) dalam Seminar Guru di Denpasar “<em>memahami perkembangan mental anak” 1 Juli 2008, mengungkapkan data risetnya sbb</em>;
<br />Dalam waktu lima tahun dijumpai 952 anak remaja mati bunuh diri di Bali, atau 190 orang remaja dalam setahun.
<br />Remaja pria sebanyak 66,5% yang mayoritas berusia dibawah 20 tahun (13,7%).
<br />
<br />Seiring dengan pesatnya perkembangan sains dan teknologi (ICT), telah berpengaruh kepada anak-anak yang menjadi semakin pandai, namun kekuatan mentalnya justru MENURUN. Semangat juang (<em>Adversity Quotient</em>) dan tingkat kerajinan dalam meraih cita-cita ikut menurun (remaja kita <em>cenderung mencari solusi jalan pintas/instant dengan perolehan hasil secara cepat, dengan mengabaikan proses-nya</em>).
<br />Kebangganan terhadap nilai moralitas juga turun, bahkan ada kecenderungan bangga manakala sudah berhubungan seks dengan lawan jenis sebelum menikah, bahkan dijadikan prasyarat untuk menjadi anggota kelompok mereka. Dari 100 responden, diperoleh jawaban bahwa tingkat intensitas komunikasi antara anak dengan orang tua, berkorelasi positif dengan perkembangan sikap mental mereka</em>.
<br />
<br /> Dengan demikian dapat difahami betapa pentingnya interaksi aktif dalam berkomunikasi antara orang tua dan anak di dalam keluarga, sehingga medium konsultasi dapat berlangsung secara sehat, sekaligus berperan sebagai agen perlindungan dari jiwa-jiwa remaja yang memang sedang bergolak emosinya.
<br />Kalau seperti ini pemikirannya, maka pembekalan kepada setiap orang tua (<em>maaf, yang tuna pemahaman perkembangan psikologi remaja</em>) sangat perlu dilakukan, dengan menisbikan perasaan negatif dari para orang tua, seperti ketersinggungan, gengsi atau tinggi hati karena harus lebih sering "<strong>mendengar, menunggu, menanggapi</strong>" dengan sabar, dari setiap argumentasi anak-anak remaja kita.
<br />
<br />Semoga perubahan zaman yang telah terjadi, tidak sepenuhnya dianggap sebagai penjungkirbalikkan nilai serta kebebasan berekspresi pada budaya kita, karena <strong>di dalam perubahan itu tak kurang pula nilai-nilai kebaikan yang mengakomodasi situasi ke depan</strong> (<em>yang mungkin bukan zaman kita lagi /bukan zaman para orang tua saat ini).</em>
<br />Memang sulit fikiran sehat kita membayangkan adanya berita ANTV (<em>running text)</em> tanggal 4 Juli 2008, bahwa dalam waktu satu tahun saja (<em>2007</em>) di kota London telah terjadi 173 orang remaja meninggal akibat perilaku remaja yang lain, sementara di Perancis pada awal Juli 2008 lalu, dijumpai 3 orang anak remaja yang meninggal dengan badan penuh tusukkan senjata tajam, dan ternyata pelakunya adalah remaja juga.
<br />Ada baiknya secara khusus digelar berbagai forum atau moment dialogis antara remaja dan orang tua, agar seluruh ide, gagasan, pendapat anak/remaja bisa didengar dan direspons para orang tua, kemudian dilanjutkan dengan informasi hasil riset tentang Psikologi Perkembangan Anak, untuk mengungkap bentuk-bentuk perilaku serta tingkat perkembangan emosi pada usia remaja, sehingga para orang tua yang mendampingi putra-putrinya (<em>remaja</em>) memiliki bekal untuk melakukan bimbingan dan pendampingan secara memadai.
<br />
<br /> Waduuh rek, cik abote dadi wong tuwek zaman sak-iki. Bekne zaman ndisik bapak-ibune awakke dewe yo ngono ngadepin nakale awakke dewe iki yo cak<em>.</em>
<br /><em>Yo embuh maneeh......</em>
<br />DARSANA SETIAWAN ("Darsono-tasiun" NIS 2988/67)http://www.blogger.com/profile/07529306388526004140noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-601468047634597475.post-76473911943586314352008-05-25T06:11:00.000+07:002008-06-08T17:01:36.549+07:00SALAH DIDIK SOAL PANGAN<a href="http://3.bp.blogspot.com/_iHDVZj8IHLQ/SDizpGikzFI/AAAAAAAAADg/UdbQu15M6vE/s1600-h/p.jpg"><img id="BLOGGER_PHOTO_ID_5204106888138247250" style="FLOAT: right; MARGIN: 0px 0px 10px 10px; WIDTH: 131px; CURSOR: hand; HEIGHT: 80px" height="104" alt="" src="http://3.bp.blogspot.com/_iHDVZj8IHLQ/SDizpGikzFI/AAAAAAAAADg/UdbQu15M6vE/s320/p.jpg" width="109" border="0" /></a><strong><em>Kompas</em></strong> edisi Jum'at 23 Mei 2008 mewartakan diskusi di dalam Seminar yang diselenggarakan oleh Puslit Biologi LIPI bekerjasama dengan <em>Plant Resources of South East Asia Association</em> (Prosea) hari Kamis 24 Mei 2008 di IPB Bogor, dengan judul "<strong>Sumber Daya Hayati dan Pertanian: Mengapa Potensi Hayati Belum Termanfaatkan?".</strong><br /><strong></strong><br /><strong>M</strong>enarik disimak pendapat panelis IPB (Edi Santosa, <em>Departemen Agronomi dan Hortikultura)</em> yang mengatakan ; Krisis pangan dunia akibat masuknya pialang ke bursa komoditas, seharusnya membawa berkah bagi Indonesia, yang keanekaragaman hayatinya luar biasa (<em>megadeversity).</em> Sejak dicanangkannya<em> Revolusi Hijau (1960</em>), pertanian cenderung fokus pada peningkatan produktivitas pangan primadona yaitu; <strong>padi, jagung </strong>dan<strong> kedelai</strong>. Tanaman pangan tradisional seperti "<strong>suweg, iles-iles, sagu </strong>dan<strong> ubi jalar (*</strong><em>telo rambat</em><strong>)"</strong> telah diberi stigma negatif yakni<strong> kemiskinan </strong>dan<strong> kemelaratan.</strong><br /><strong></strong><br />Di Jepang, pendidikan cara makan (<em>shokuiki)</em> di ajarkan sejak abad ke 18 (<em>jaman restorasi Meiji</em>) sampai sekarang. Sehingga timbul rasa malu kalau belum berkarya (<em>belum melakukan pekerjaaan</em>) sudah makan terlebih dahulu, dan hal ini ditandai dengan <strong>keluarnya keringat setelah bekerja keras yang menjadi kebanggaan mereka.</strong><br />Lain halnya dengan kita, yang justru menyuburkan anekdot "<strong>belum makan namanya kalau belum makan nasi",</strong> dan <strong>bangganya bukan main keluar keringat setelah makan</strong>,.....<em>eeehhmm mohon jangan bertanya sudah berkarya/melakukan pekerjaan atau belum saat akan makan.</em><br /><em></em><br />Seharusnya stigma negatif (dalam pendidikan) tentang bahan pangan pokok segera dihilangkan seperti pembelajaran di Sekolah Dasar yang menyampaikan bahwa "<em>pisang adalah makanan monyet"</em> bahkan saya saat masih anak-anak dilarang makan pisang (<em>gedang ijo</em>) yang ada di bagian tepi tandan (<em>lirang)</em> dengan alasan <strong>pisang yang besar itu sudah menjadi haknya si "buto ijo"</strong>. <div>Wallahualam, siapa si Buto Ijo tersebut.<br /><br />Menurut panelis lain dalam seminar tersebut (<em>Justika S Baharsyah</em>) kita harus berhati-hati menerapkan kebijakan menggantikan bahan bakar fosil (<em>yang tak terbarukan seperti halnya minyak bumi)</em> dengan bahan bakar terbarukan <em>(biofuel).</em><br /><br />Jangan terpeleset lagi <strong>biofuel</strong> diproduksi dari bahan pangan seperti halnya dari <strong>jagung</strong> atau <strong>singkong,</strong> karena hal ini <strong>kontradiktif</strong> dengan <strong>KETAHANAN PANGAN </strong>itu sendiri.<br />Jangan terpeleset lagi membiarkan <strong>calo dan tengkulak</strong> bergentayangan di dalam kehidupan keseharian petani kita, sehingga saat panen, harga gabah anjlok serendah-rendahnya (<em>sak pol-pole)</em> sedangkan saat musim tanam dan musim semi harga benih serta harga pupuk na'udzubillah mahalnya.<br />Kita semua tahu hal itu, karena kita pernah sukses mengelola pangan dan memperoleh penghargaan serta dicontoh oleh banyak bangsa lain di dunia (era <em><strong>Wijoyonomic</strong> di awal Orde Baru),</em> <strong>akan tetapi mengapa kita "tak mampu/tak mau" mengulangi kesuksessan itu</strong> <em>(tanpa harus mengulangi kekurangannya)<strong>?</strong>.</em><br />Itulah pertanyaan orang awam terhadap perubahan politik, lho.... kalau begitu kita harus berkorban demi pilihan politik?<strong>, apakah memang kita sudah siap makan politik saja? .</strong> Demi harga diri sebagai konsekuensi kesepakatan WTO? waaah kalau yang ini ada cuplikan beritanya sebagai berikut;</div><div></div><div>Lee Kyung Hae Ketua Kelompok Tani Korea Selatan, rela mati diujung bayonet Petugas Keamanan Mexico, saat dirinya melakukan protes keras terhadap berlangsungnya Konferensi Internasional WTO, di Cancun 10 September 2003 yang lalu. Mengapa? karena protes kerasnya terhadap kebijakan WTO yang tidak berpihak kepada petani miskin tidak pernah digubris.</div><div>Mengapa suara petani miskin tidak digubris WTO? berikut cuplikan tulisan dari pemerhati WTO : Telah terjadi ironi bagi negara berkembang anggota WTO, karena negara harus tunduk menjalankan kuwajiban di bawah WTO, akan tetapi perusahaan-perusahaan swasta multinasional-lah yang lebih menikmati keuntungannya. Demi kepentingan perusahaan raksasa lintas negara itulah pemerintah negara berkembang terpaksa mengikuti perundingan keras peraturan global, dan sangat mungkin mengorbankan kepentingan rakyat kecil atau petani miskin (<em>Hira Jhamtani, 2005</em>)<br />Dan saya yakin hal itu <strong>tidak dilakukan</strong> oleh pengambil kebijakan di bidang ekonomi, perdagangan dan pertanian <strong>demi gengsi,</strong> karena .......hanya "<em>pendidikan dan kepedulian" </em>beliau yang bisa menjawab!. </div><div></div><div>Menutup tulisan ini perkenankan saya menuliskan kembali syair lagu yang selalu kita nyanyikan saat di sekolah dulu <em>(kok jadi sentimentil gini yaah) ;</em></div><div></div><div></div><div></div><div></div><div>TANAH AIR</div><div><br />Tanah Air ku tidak kulupakan </div><div>Kan terkenang sepanjang hidupku </div><div>Walaupun saya pergi jauh </div><div>Tidak kan hilang dari kalbu </div><div>Tanahku yang kucintai Kau kan kuhargai</div><div><br />Walaupun banyak negeri kujalani </div><div>Yang masyur permai di kata orang </div><div>Tetapi kampung dan rumahku </div><div>Di sanalah ku rasa senang </div><div>Tanahku tak kulupakan </div><div>Kau kan kubanggakan.</div><div></div><div></div><div></div><div></div><div></div><div></div><div> </div><div>Sekali lagi "<em><strong>Wallahualam bissawab</strong>"</em> yang mana saja yang salah didik soal pangan.<br /><br /><em><span style="font-size:78%;">sumber: al. Kompas, Mei 2008<br /><strong></strong></span></em><br /></div><em><span style="font-size:85%;color:#ff0000;">ada komentar tentang tulisan ini dari seorang anak muda lulusan 1990 sebagai berikut:</span></em><br /><br /><span style="font-size:85%;color:#000099;">Ulasan Mas Darsono mengenai salah didik soal pangan ini benar benar menggelitik dan kadang membuat saya tertawa sendiri mengenai kebodohan dan kesalahan yang terus menerus kita lakukan di negara kita.<br /><br />Hanya sekarang saya jadi berpikir, bagaimana cara mengatasinya. Karena pendidikan untuk sebuah pola pikir dan kebiasaan hidup pasti akan memakan waktu sekian dekade baru bisa diwujudkan. Dan parahnya kalau kita tidak segera mulai akan semakin jauh kita tertinggal dengan negara lain.<br /><br />Salut Mas Dar... Saya tunggu tulisan lainnya.</span><br /><span style="font-size:85%;color:#000099;"></span><br /><span style="font-size:85%;"><span style="color:#000099;">Salam,<br /><strong>Pitoni</strong></span></span><br /><span style="font-size:85%;color:#000099;">Alumnus smast '90</span><br /><br /><span style="font-size:78%;">KOMENTAR VIA </span><a href="mailto:darsanatasiun@gmail.com"><span style="font-size:78%;">darsanatasiun@gmail.com</span></a><span style="font-size:78%;">;<br /></span>DARSANA SETIAWAN ("Darsono-tasiun" NIS 2988/67)http://www.blogger.com/profile/07529306388526004140noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-601468047634597475.post-44896573052945864052008-05-23T21:05:00.000+07:002008-05-23T21:12:12.156+07:00BANGKITLAH PEMUDAKU!<a href="http://4.bp.blogspot.com/_iHDVZj8IHLQ/SDbQO2ikzEI/AAAAAAAAADY/8Y0ukhcrWDw/s1600-h/DM.jpg"><img id="BLOGGER_PHOTO_ID_5203575373050465346" style="FLOAT: right; MARGIN: 0px 0px 10px 10px; CURSOR: hand" alt="" src="http://4.bp.blogspot.com/_iHDVZj8IHLQ/SDbQO2ikzEI/AAAAAAAAADY/8Y0ukhcrWDw/s200/DM.jpg" border="0" /></a><br /><div><strong><span style="font-size:130%;">S</span></strong>ebegitu besar dan pentingnya peranan anak muda di dalam melakukan perubahan menuju kondisi yang lebih baik, telah direkam oleh sejarah bangsa ini, sejak merintis kemerdekaan di tahun 1908 sampai pada mereformasi arah pengisian kemerdekaan di tahun1998.</div><div>Tak heran bila Bung Karno lebih memilih menggenggam kekuatan bara api semangat seribu pemuda yang akan beliau gerakkan untuk memindahkan gunung Semeru (Mahameru) ke tempat Indonesia sejahtera, adil dan makmur. </div><div> </div><div>Dan sekarang di saat seratus tahun "awal babak baru" kebangkitan kita sebagai bangsa merdeka (20 Mei 1908 - 20 Mei 2008)kembali kita HARUS BANGKIT UNTUK MEMERDEKAKAN PIKIRAN KITA DARI BELENGGU KETIDAKFAHAMAN AKAN ARTI "MERDEKA". Perkenankan saya mengutip ucapan Deddy Miswar melalui layar kaca RCTI yang diputar berulang sejak 20 Mei 2008 pukul 21.05 wib, berupa URAIAN KATA INDAH SEKALIGUS HEROIK, BAHKAN MENGGELITIK nurani anak bangsa yang faham akan arti "MERDEKA" sebagai berikut;</div><br /><div></div><br /><div><strong><span style="color:#cc0000;">Bangkit itu susah, susah melihat orang susah , senang melihat orang senang. </span></strong></div><br /><div><strong><span style="color:#cc0000;">Bangkit itu takut, takut korupsi, takut makan yang bukan haknya. </span></strong></div><br /><div><strong><span style="color:#cc0000;">Bangkit itu mencuri, mencuri perhatian dunia dalam prestasi. </span></strong></div><br /><div><strong><span style="color:#cc0000;">Bangkit itu marah, marah bila martabat bangsa diinjak. </span></strong></div><br /><div><strong><span style="color:#cc0000;">Bangkit itu tidak ada, tidak ada kata menyerah, tidak ada kata putus asa. </span></strong></div><br /><div><strong><span style="color:#cc0000;">Bangkit itu malu, malu menjadi benalu, malu karena minta melulu. </span></strong></div><br /><div><strong><span style="color:#cc0000;">Bangkit itu aku, untuk bangsaku. </span></strong></div><br /><div></div><br /><div>* dan....<em>Bangkit itu berbuat, berbuat sesuatu untuk mewujudkan secara nyata cita-cita bangsa merdeka yang benar-benar menikmati kesejahteraan bangsanya secara merata!.</em> </div><br /><div></div><br /><div>Selamat pemudaku, selamatkan bangsa ini dengan gelora semangatmu untuk merdeka!.</div><br /><div></div><br /><div><em><span style="font-size:78%;">Cijantoeng Tiga Jakarta, medio Mei 2008</span></em></div><br /><div><em><span style="font-size:78%;">Darsana Setiawan</span></em></div>DARSANA SETIAWAN ("Darsono-tasiun" NIS 2988/67)http://www.blogger.com/profile/07529306388526004140noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-601468047634597475.post-83046874731953551302008-05-19T21:10:00.000+07:002008-05-19T21:22:12.189+07:00SEKOLAH MASA DEPAN DI SINGAPURA, DAN BAGAIMANA KITA?<a href="http://2.bp.blogspot.com/_iHDVZj8IHLQ/SDGNAGU2DlI/AAAAAAAAADQ/hkPrDHUOiRk/s1600-h/lp.jpg"><img id="BLOGGER_PHOTO_ID_5202094077427191378" style="FLOAT: left; MARGIN: 0px 10px 10px 0px; CURSOR: hand" alt="" src="http://2.bp.blogspot.com/_iHDVZj8IHLQ/SDGNAGU2DlI/AAAAAAAAADQ/hkPrDHUOiRk/s200/lp.jpg" border="0" /></a><br /><div>Tahun lalu (<em>Mei 2007</em>), saat diminta menjadi moderator pada Seminar Upaya Peningkatan Mutu Sekolah Bertaraf Internasional di Balai Kartini Jakarta, Saya sudah mengingatkan teman-teman pelakon pendidikan internasional di Jakarta, bahwa Singapura tidak tinggal diam setelah banyak calon siswa mereka yang berasal dari Indonesia beralih ke program pendidikan bertaraf internasional di dalam negeri.<br />Salah satu upaya Singapura waktu itu adalah meninggalkan standar mutu internasional "CAMBRIDGE" yang digunakan oleh sekolah-sekolah kita di dalam negeri, dengan standar baru Singapura yang di desain memiliki keunggulan di atas standar CAMBRIDGE.<br /><br />Dan seperti biasa reaksi teman-teman peserta seminar dan pelakon Sekolah Internasional yang hadir ternyata "<em>tidak bereaksi, bahkan nyaris EGP (Emang Gua Pikirin), atau lebih pantas ditulis disini sebagai omongan orang aneh"</em>. Bagi saya perlakuan seperti itu sudah menjadi kebiasaan, karena seringnya pikiran saya dianggap aneh-aneh dan tidak atau sulit untuk dipahami. Sebagai contoh adalah ceramah saya di Aula Masjid Dinas Dikmenti Provinsi DKI Jakarta tahun 2005, dihadapan para Kepala-kepala SMA Negeri se Jakarta, saya mengungkapkan pertumbuhan ekonomi yang spektakuler jauh di atas 7 digit dari China dan India sebagai dampak positif kontribusi pembangunan sektor pendidikan yang juga sangat maju. Saat itu tidak satupun seorang peserta seminar/ceramah yang tertarik untuk menanggapinya, bahkan ada yang bergumam apa hubungannya tugas Kepala Sekolah dengan kemajuan ekonomi dan pendidikan China dan India?.<br />Dan hari ini, 19 Mei 2009 media MetroTV menggelar diskusi ekonomi makro yang bertajuk "<em>Menanti Kebangkitan Ekonomi</em>" dalam bingkai acara ECONOMIC CHALLENGES yang dipandu oleh Desi Anwar, dengan topik utama mengejar ketertinggalan dari China, India, Brasil dan Rusia..<br />Sungguh saya memang harus lebih banyak lagi belajar..."bersabar"...untuk menunggu, atau memang apa yang ada di benak saya saat itu salah tempat dan salah waktu.<br />Hari ( Sabtu, 17 Mei 2008) saya memperoleh informasi Koran SINDO yang merilisnya dari salah satu Media Corp Singapura yaitu surat kabar ToDAY (<em>www.todayonline.com</em>) tentang SEKOLAH MASA DEPAN di SINGAPURA yang sudah pernah saya dengar dan ketahui sejak tahun 2005 melalui seorang pembicara tamu dari Singapura (<em>Pak Chong</em>) dengan informasinya tentang IDEA CENTRE sebagai induk dari Technoprenership yang sedang berkembang saat itu.<br />SEKOLAH MASA DEPAN yang sedang digarap di Singapura, merupakan sekolah yang berbasis ICT (<em>Information Communication and Technologi)</em> secara riil.<br />Artinya seorang pembelajar akan terfasilitasi kebutuhan belajarnya dengan sarana ICT yang ada, seperti halnya berkomunikasi langsung via internet dengan pakar sains biologi saat sang pembelajar berada di Kebun Binatang sambil secara aktif melaporkan aktivitas pengamatannya melalui note-book komputer yang ada di tangannya, sementara pembelajar yang berhalangan hadir mengikuti studi ekskursie di lapangan, dapat menggunakan fasilitas ICT sehingga seolah-oleh dirinya juga sedang berada di hutan atau kebun binatang sebagai "<em>habitat"</em> dari objek biologi yang dipelajari.Ruang Kelas disini bisa secara mendadak berubah menjadi "<em>hutan virtual</em>" sehingga siswa dapat meneliti spesies yang tidak pernah mereka temukan di dalam lingkungan rumah mereka, serta mendiskusikannya (<em>via internet</em>) bahkan dengan para ahli klasifikasi hewan maupun tumbuhan sekalipun. Inilah yang disebut dengan Kelas Empat Dimensi dari Sekolah Masa Depan.<br />Kelas yang mampu memfasilitasi praktikum kimia, tanpa bahan kimia dan tanpa takut terjadi kerusakan atau ledakkan sebagai akibat kesalahan reaksi, karena dilakukan secara "<em>maya</em>" melalui tangan-tangan yang aktif memegang "gambar/bayangan" peralatan kimia (<em>tabung reaki, pipet, corong, erlen meyer, statif, pipa ukur),</em> lengkap dengan perubahan warna hasil reaksi serta simulasi asap serta bau yang ditimbulkannya. Laboratorium yang didukung oleh solusi teknologi bagi berlangsungnya PEMBELAJARAN KREATIF memang didesain sebagai laboratorium dengan fungsi multi-sensor disertai fasilitas ICT yang dapat meniru berbagai macam lingkungan yang dibutuhkan pembelajar, sudah dapat dinikmati oleh para siswa mulai akhir tahun 2008 ini. Tak kurang dari 4 Konsorsium Internasional melibatkan diri ke dalam mega proyek spektakuler ini seperti Hewlett-Packard dari Inggris, Sing Tel, ST Technologies dan CIVICA, dengan biaya tak kurang dari $ 80 juta Singapura. Proyek ini sedang dipersiapkan di 5 Future School yaitu Beacon Primary, Canbera Primary, Cresent Girl's School, Hwa Chong Institution dan Jurong Secondary, termasuk pelatihan bagi para Guru yang akan siap melayani proses pembelajaran secara profesional.<br />Salah satu pejabat pada Kementerian Pendidikan Singapura, DR.Koh Thiam Seng mengatakan "<em>ICT akan menghapuskan kendala sekat 4 sisi dinding kelas di sekolah dengan peluang pembelajaran sesuai dengan kebutuhan belajar siswa melalui fasilitasi secara utuh" </em>(holistic).<br />Sebelum tahun 2005, saya pernah meminta kepada pihak-pihak di sekolah untuk berani melakukan perubahan layanan laboratorium konvensional IPA dengan "<em>VIRTUAL LAB</em>" melalui ruang audio visual dengan bermodalkan hard-ware in-focus dan PC Computer dan soft-ware praktikum IPA di sekolah.Kelebihan virtual lab antar lain keleluasaan manipulasi serta keamanan bekerja serta murahnya biaya yang terbebas dari bahan kimia (<em>yang sangat mahal harganya</em>).<br />Salah satu kelemahannya adalah rendahnya aktivitas kinestikal yang didominasi oleh penggunaan jari-jari di atas keyboard komputer, namun sekarang sudah dapat tereduksi dengan aktivitas maya model "<strong>touchscreen</strong>" pada gambar/bayangan objek benda yang dipegang atau digerakkan.<br />Kalau saat ini ratio penggunaan komputer di sekolah kita baru pada posisi 1:20.000 maka dalam waktu singkat kita berupaya merubahnya (<em>secara spektakuler</em>??) menjadi 1:20, walaupun salah satu negara miskin di Afrika seperti Nigeria dan Rwanda, sudah memulai dengan proyek ONE LAP-TOP PER CHILD (OLPC).OLPC(satu laptop untuk setiap anak)atau The Children's Machine atau XO-1 atau Laptop $100 adalah sebuah program penyediaan laptop dengan harga terjangkau untuk anak-anak di seluruh dunia, khususnya anak-anak di negara berkembang, dengan harapan bahwa mereka dapat mengakses pengetahuan dan pendidikan modern melalui ICT, sehingga tidak terjadi KESENJANGAN DIGITAL.Dikemudian hari OLPC menjadi nama dari sebuah organisasi nirlaba yang dibentuk oleh anggota MIT Media Lab. Organisasi ini bertugas mendesain , membuat dan mendistribusikan laptop yang dimaksud. Program ini diprakarsai oleh Nicholas Negroponte.<br />Laptopnya sendiri berupa komputer mini yang membutuhkan tenaga sangat minim, menggunakan flash memory menggantikan hardisk, serta menggunakan linux sebagai sistem operasinya basic-nya. Dalam perkembangan terakhir, Produsen software terbesar di dunia Microsoft Corp telah memodifikasi sistem operasi Windows XP sehingga dapat dijalankan pada laptopXO buatan yayasan OLPC (semula laptop XO hanya dioperasikan dengan sistem open source SUGAR yang berbasis LINUX dengan alasan biaya/harga) LaptopXO dilengkapi dengan Mobile ad-hoc networking yang akan digunakan untuk memungkinkan beberapa laptop dapat mengakses internet secara bersama-sama dari satu akses internet saja.LaptopXO OLPC ini akan dijual kepada pemerintah-pemerintah negara berkembang yang berminat (namun ternyata AS juga memesannya) yang kemudian akan dibagikan secara cuma-cuma kepada setiap anak di sekolah.Harga awal diharapkan berkisar US$135-140 (sekitar Rp 1.200.000,- dengan kurs Rp 9000/US$ 1) dan ditargetkan bisa mencapai US$100 (sekitar Rp 900.000,- dengan kurs Rp 9000/US$ 1) pada tahun 2008.Pada Februari 2007, Quanta Computer, sebagai kontraktor pembuat proyek mengatakan bahwa mereka sudah mengkonfirmasi pesanan untuk satu juta unit di beberapa negara pemesan. bahkan mereka mengindikasikan bisa mengirim lima juta hingga 10 juta unit dalam waktu 1 tahun karena tujuh negara sudah berkomitmen untuk membeli XO-1 untuk anak-anak sekolahnya.Negara-negara itu adalah Argentina, Brazil, Libya, Nigeria, Rwanda, Thailand dan Uruguay. Namun pemerintahan junta militer Thailand membatalkan partisipasi negaranya . setelah mereka mengambil alih kekuasaan melalui kudeta militer pada tahun 2006.<br />Tahun 2008 pesanan laptopXO berkembang menjadi lebih luas, mencakup negara-negara seperti :Argentina ,Brazil ,Kamboja ,Costa Rica ,Republik Dominika ,Mesir ,Libya ,Nigeria Pakistan ,Rwanda ,Tunisia Amerika Serikat (<em>terutama negara bagian Massachusetts dan Maine</em>) dan Uruguay.<br />Karena proyek OLPC menggunakan prosesor Geode buatan AMD, maka Intel memutuskan untuk menciptakan Classmate PC yang mengusung prosesor Celeron sebagai kompetitornya. Prototipe laptop ini menggunakan layar LCD berukuran 7 inci.Classmate PC berbeda dengan OLPC. Classmate menyertakan modul TPM (Trusted Platform Module) dari Infineon Technologies yang memungkinkan pemasangan sistem operasi Windows XP Embedded dari Microsoft. Di sinilah letak perbedaan tujuan kedua proyek besar itu. Proyek Classmate dimaksudkan untuk menyediakan teknologi paten tanpa kompromi yang dapat digunakan untuk memasuki lingkungan komputasi lebih tinggi (kebanyakan berbasis Windows, sedangkan OLPC bertujuan memperkenalkan anak-anak kepada sebuah lingkungan perangkat lunak open-source yang gratis dan bisa dimodifikasi sendiri sesuka hati mereka).Intel memgumumkan bahwa mereka sedang mendiskusikan nota kesepahaman dengan pemerintah Meksiko untuk menyuplai 300.000 laptop. Seakan tidak mau kalah, pemerintah Brazil juga sedang mempertimbangkan pembelian Classmate PC atau OLPC. Pemerintah Brazil menegaskan bahwa mereka akan tetap menggunakan sistem operasi berbasis Linux, tidak peduli laptop apa yang akhirnya dipilih. Intel juga sudah memastikan akan mengirim laptop ini dengan bundel sistem operasi Mandriva Linux .<br /><br />Lalu kapan Indonesia melibatkan diri dalam program tersebut, mengingat sekolah masa depan kita juga tak akan mungkin menghindar dari ICT?.Terserah bagaimana kita mensikapinya, apakah tetap terdiam dan terpaku karena ketidak fahaman, atau memang sudah menjadi hobby menurun yang lebih senang menonton saja, dari jauuuuh pula.<br /><strong>Ya Ampuuuuuun.....geregatan sendiri aku!!!!!<br /></strong><br />sumber :<br /><a href="http://darsanaguru.blogspot.com/">http://darsanaguru.blogspot.com/</a><br /><a href="http://edukasipress.wordpress.com/">http://edukasipress.wordpress.com/</a><br />SINDO dan Wikipedia</div>DARSANA SETIAWAN ("Darsono-tasiun" NIS 2988/67)http://www.blogger.com/profile/07529306388526004140noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-601468047634597475.post-23931293444606461592008-04-07T15:18:00.000+07:002008-04-07T15:28:09.318+07:00APA YANG LUCU DAN ANEH DARI PERJALANAN MUHIBAH (1)HARI PERTAMA Rabu tanggal 19 Maret 2008.<br /><strong>M</strong>enikmati perjalanan ke Kuala Lumpur dengan Emirates Airlines malam hari, apanya yang aneh?.....rasanya memang nggak ada, semuanya berjalan mulus karena layanan penerbangan yang memang profesional. Bisa nonton TV di depan mata (<em>dibalik jok tempat duduk kursi yang ada di depan kita duduk</em>), atau main game untuk mengisi waktu serta membunuh kebosanan karena duduk di dalam pesawat, walaupun kursi di dalam pesawat sudah didesain secara argonomis. Kita juga bisa ikut melihat posisi bawah pesawat yang kita tumpangi saat take-off ataupun landing,karena ada camera di bagian bawah body pesawat. Makanan dan minuman yang dihidangkan, yaaah standar menu "<em>lidah</em>" internasional, bahkan kalau ada yang ingin minum beer atau "<strong>beer hitam</strong>?" disediakan dan dilayani dengan cara yang sangat ramah serta menyenangkan. Saya saat itu cukup meminta air putih saja, dan jawaban pramugari (<em>sambil bereaksi agak aneh,karena dilayani yang enak-enak kok mintanya cuman air putih</em>) dengan suara lembut sang parmugari berkata "<em>air putih sudah ada di hadapan anda, langsung saja dinikmati dan kami akan melayani anda sekiranya ada permintaan lain yang dapat kami berikan atau kami sediakan". </em>Memang ada yang aneh?. Anehnya dimana?.<br /><br /><span style="font-size:130%;">E</span>mirates Airlines adalah salah satu maskapai penerbangan internasional yang memang "perfect" mengutamakan kepuasan pelanggannya (<em>Customer satisfaction</em>) melalui standar mutu "global". Semula saya mengira para pramugarinya pastilah orang-orang timur tengah,atau setidaknya wanita muslim yang berjilbab, dan hal itu memang terbukti saat saya mulai memasuki pesawat dan kemudian duduk sambil menunggu pesawat "<em>take off</em>".Naah, setelah pesawat mengudara dan para crew pesawat mulai bersiap-siap melayani penumpang, topi dan kerudung tipis yang semula menutupi sebagian wajah ditanggalkan/dilepas sudah (<em>secara pribadi sebenarnya saya kecewa, karena kecantikan dan keindahan busana bertopi dan berkerudung tipis telah hilang, walau untuk sementara)</em> . Ternyata para pramugari yang bekerja secara cekatan (<em>cepat, tepat dan trengginas</em>) itu tidak hanya wanita-wanita timur tengah, karena ada yang wanita bule, wanita turunan India, bahkan adapula yang turunan China.Pekerjaan pelayanan yang dilakukan secara rapi sambil terus mengumbar senyum, memang hanya dapat dilakukan melalui pelatihan atau pendidikan secara profesional, dan yang penting bukan hanya ketrampilan (<strong>psikomotor</strong>) serta <strong>kognisi</strong>(<em>kecerdasan intelektual</em>) nya saja yang baik, akan tetapi sikap mental/karakter/komitmen (<strong>afeksi</strong>)-nya juga harus baik. Itulah hasil nyata proses pelatihan/pendidikan yang profesional, berstandar mutu internasional, karena saya tidak melihat satu penumpangpun yang mengeluh, apalagi cemberut karena layanan pramugari yang (<em>maaf saya menyebutkannya</em>) "<strong>cuek bebek</strong>" seperti pada perjalanan dengan maskapai penerbangan "LOW COST INDONESIA".<br />Saya jadi teringat dengan pengalaman layanan maskapai penerbangan "LOW COST INDONESIA" yang menyebalkan, saat secara mendadak saya harus pergi dengan dari Bandara Soekarno-Hatta dan mencari tiket langsung (<em>Go-Show</em>)di depan loket resmi. Ternyata saya dibawa langsung melalui calo masuk ke loket boarding (<em>di bagian dalam</em>) dan disitulah saya harus mengikuti lelang tawar menawar tiket dengan calon penumpang lain yang juga akan terbang ke jurusan yang sama (Solo). Walhasil tawaran tertinggi dan berhasil memperoleh tiket terbang adalah seorang penumpang pria berdasi, pakai peci, bawa tas tenteng yang keren (<em>dalam hati saya berpikir waaah orang ini mesti pengusaha kaya yang sedang menjalankan bisnisnya</em>), dan untuk itu saya perlu menghampirinya dan megucapkan "<strong>selamat</strong>". Betapa terkejutnya saya, ternyata pemenang lelang tiket pesawat ke Solo tersebut adalah teman kuliah di S3, yang sedang menjalani tugas ke daerah. Dengan tersipu malu teman tadi cepat-cepat meninggalkan pembicaraan sambil "<em>say hello</em>". Bagaimana ceritanya tiket pesawat terbang kok dilelang saat jadwal waktu penerbangan sudah masuk, dan tentunya pesawat baru akan diterbangkan setelah hasil lelang tiket diputuskan. Betapa murahnya harga penundaan jadwal penerbangan yang hanya setara dengan harga lelang satu buah tiket perjalanan Jakarta ke Solo???, dan hal ini konon masih terus berlangsung hingga saat ini!!!,edan tenan.<br />Pantaslah kalau ada berita di media TV yang mewartakan adanya seluruh penumpang yang geram, marah bahkan seolah tak percaya lagi dengan janji-janji penundaan pemberangkatan pesawat terbang, sehingga mogok untuk tetap duduk di dalam pesawat sampai tiba saatnya diterbangkan kembali. Itulah bedanya hasil pendidikan/pelatihan pelayanan yang berkualitas tinggi dan berintegritas tinggi dengan pendidikan/pelatihan pelayanan yang ala kadarnya (daripada tidak di didik/dilatih).<br /><span style="font-size:130%;">S</span>emestinya tiket "LOW COST" maskapai penerbangan apapun tetap harus menjamin kualitas layanan yang memuaskan, DAN MENJAMIN KESELAMATAN PENUMPANG SAMPAI DI TEMPAT TUJUAN, namun para pengelola maskapai penerbangan tertentu mungkin sudah ada yang berkilah dengan mencari pembenaran (<em>ala tukang becak</em>), "<strong>Wis mbayare murah njaluk slamet maneh, endhi onok" . Haaah yok opo seeh iki?.</strong>DARSANA SETIAWAN ("Darsono-tasiun" NIS 2988/67)http://www.blogger.com/profile/07529306388526004140noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-601468047634597475.post-7520804175618954262008-03-01T08:40:00.000+07:002008-03-01T10:03:58.121+07:00ANALOGI BANJIRNYA KALI KRESEK<a href="http://1.bp.blogspot.com/_iHDVZj8IHLQ/R8i12AzSW2I/AAAAAAAAACg/K0WJytOzel0/s1600-h/sungai.jpg"><img id="BLOGGER_PHOTO_ID_5172584111567690594" style="FLOAT: left; MARGIN: 0px 10px 10px 0px; CURSOR: hand" alt="" src="http://1.bp.blogspot.com/_iHDVZj8IHLQ/R8i12AzSW2I/AAAAAAAAACg/K0WJytOzel0/s200/sungai.jpg" border="0" /></a><strong>S</strong>etiap kali saya bermain di kolam renang Tirtayasa (Kuwak), ataupun di kolam renang Paggora, perjalanan saya selalu melewati kali Kresek yang berada di sisi timur Taman Makam pahlawan Kediri, atau disebelah barat dari Asrama Polisi. Ciri khas kali Kresek di kawasan itu adalah dasar kali yang berbatuan, besar-besar lagi. Setelah belajar di SMA, saya baru mengetahui bahwa kali Kresek bermuara ke sungai Brantas yang berada di daerah Gampengrejo,seiring dengan meningkatnya frekuensi kunjungan saya ke rumah mbah kakung (mbah Lurah Tosari Nurhasyim) di desa Juwet Minggiran.<br /><br /><strong>L</strong>alu ada apa dengan kali Kresek, nah berita media cetak kemarin sedikit mengejutkan saya, karena limpahan air kali Kresek meluber kemana-mana sehingga membanjiri lahan persawahan yang siap panen di empat desa daerah Gampengrejo yaitu, Kewadungan, Sambirejo, Mutih dan Karangrejo.<br />Dipastikan sekitar 95 hektar sawah di sepanjang kiri dan kanan kali Kresek akan gagal panen periode ini, padahaldalamkondisi ekonomi yang susah seperti sekarang para petani hanya megantungkan nasib ekonominya dari kegiatan bertani.<br />Kalau banjir karena luapan air kali,….kan terjadi dimana-mana, di seantero wilayah tanah air kita, sehingga bukan lagi suatu peristiwa luar biasa, apalagi banjirnya cuman dalam wujud air dan paling-paling 4 sampai 5 hari juga sudah surut dan selesai. Sedangkan di Porong Sidoarjo ada banjir yang berlangsung bertahun-tahun tidak pernah surut, luberannya bukan hanya air tapi mayoritas luapan lumpur panas ditambah gas berbahaya lagi,…..anehnya tidak ditindak-lanjuti sebagai peristiwa darurat luar biasa yang harus segera di selesaikan secara tuntas. Saya membuat analogi ini bukan untuk mengecilkan arti penderitaan para petani disepanjang kali Kresek yang kebanjiran, akan tetapi sekedar mengingatkan bahwa kita harus bersiap-siap kecewa manakala “<em>sekedar mengharapkan bantuan dari instansi publik, mengingat beliau-beliau yang di Jakarta saja sedang pusing menjalankan perintah Presiden untuk menuntaskan luapan lumpur Sidoarjo”</em>. Anda mungkin tidak akan percaya, bahwa seorang Presiden sampai harus memindahkan kantornya ke lokasi musibah, dan mengendalikan pemerintahannya dari tempat terjadinya bencana. Salah satunya adalah Presiden SBY kita, yang menginstruksikan langsung untuk penuntasan masalah luapan lumpur dan gas berbahaya, sehingga masyarakat miskin yang menderita tidak terus berkelanjutan teraniaya oleh urusan bisnis yang mengawali kejadian musibah tersebut.<br />Koran Kompas pernah memuat berita (yang seharusnya menggembirakan kita) bahwa ada pihak pengusaha kontraktor teknik dari Jerman, yang sanggup menghentikan semburan lumpur di Sidoarjo tersebut dengan kompensasi biaya sekian juta $ US. Namun saya dan anak-anak saya bersepakat dalam satu pendapat bahwa tawaran itu pasti ditolak (oleh beliau-beliau?), dengan perkiraan positif bahwa pihak pelaksana teknis <strong>bisnis pengeboran</strong> masih sanggup melaksanakan “<em>penghentian semburan lumpur</em>”, sedangkan perkiraan negatifnya ikuti saja cara-cara China, yang piawai dan sukses dalam menjalankan pencurian teknologi tinggi seperti halnya negara tetangganya Jepang. Mohon diartikan saya menulis <strong>bisnis pengeboran</strong> dengan huruf tebal, dengan sengaja agar tidak diplesetkan dalam pengambilan peran tangung jawabnya, mengingat diskusi di gedung parlemen sudah diarahkan bentukkan opininya bahwa semburan lumpur dan gas itu bukanlah <strong>tujuan bisnis</strong>, karena <strong>tidak akan mendatangkan keuntungan apapun bagi pihak pengebor</strong>!.<br />Jadi masalah yang terjadi adalah kesalahan pelaksanaan teknis dari proses pengeboran, atau yang sering disebut secara umum sebagai <strong>bencana teknologi</strong>, karena semburan lumpur dan gas itu terjadi sebagai akibat adanya aktivitas teknologi. Itulah kondisi faktual yang secara kronologis dapat dilaporkan dalam berbagai laporan ilmiah bidang teknologi, sebagai pembelajaran bagi generasi masa datang. Janganlah kita merekayasa proses kejadian kesalahan penerapan bencana teknologi sebagai ekspresi upaya manusia untuk meningkatkan kesejahteraannya, dengan mengalihkannya menjadi peristiwa alam sehingga kejadian tersebut menjadi <strong>bencana alam</strong>.<br />Di posisi cara berpikir inilah kita sekarang sedang diuji untuk berani jujur mengakui akan kesalahan dan keterbatasan sebagai hamba, karena Tuhan akan marah manakala muncul kesombongan dalam diri manusia yang melakukan pembenaran dengan meyalahkan rencanaTuhan dalam bentuk pemberian label penyebab semburan lumpur dan gas beracun sebagai bencana alam, alias di luar tanggung jawab penyebab manusiawi. Persis seperti terjadinya banjir karena meningkatnya debit air sungai di luar kapasitas sungai bersangkutan, sebagai akibat menurunnya penyerapan air karena hutannya digunduli orang. Kemudian kita memberikan label bencana alam, sementara bos-bos pembalak hutan dengan bebas menikmati hasil bisnis dan menanam dananya sebagai devisa tambahan justru di negara lain.<br />Tidak mudah memang, namun harus kita mulai dari sekarang, untuk <strong>berani mengambil resiko tanggung-jawab bisnis yang merugi.</strong> <em>Jangan berdagang hanya mau untungnya saja, karena keuntungan itu adalah rejeki yang menjadi hak serta skenarionya Allah</em>, kecuali memang dengan sengaja akan mengingkari hakikat keimanannya. <em>Naudzubillah mindzalik</em>.<br />Kita selayaknya takut untuk berbuat tidak adil kepada sesama hamba Tuhan, tapi selayaknya kita juga takut kepada pencatutan skenario Allah dalam proses bencana alam.<br /><br /><strong>A</strong>nalogi banjirnya kali Kresek memang jauh dari penyebab bencana teknologi, namun patut disyukuri bahwa setidaknya kita tidak lagi menyatakan penyebabnya sebagai bencana alam pada luapan air bah di kali Kresek, karena kita juga tahu, bahwa terjadi penyempitan lebar kali karena adanya pengembangan tata bangunan di wilayah tertentu, serta meningkatnya debit air sebagai akibat penebangan pohon di lereng gunung Kelud yang menjadi lokasi hulu kali. Dengan demikian kita sudah berusaha menjauhi dosa dengan cara menutupi dosa melalui skenario Tuhan yang bernama <strong>bencana alam</strong>. Bagi mereka yang tidak sepaham dengan pemikiran seperti ini adalah hak mereka pula, karena memang Tuhan Maha Kaya dengan segala bentuk variasi serta formulasi pikiran hamba-hambaNya.<br /><div></div><br /><div><span style="font-size:85%;">Jakarta, 1 Maret 2008</span></div><br /><div></div>DARSANA SETIAWAN ("Darsono-tasiun" NIS 2988/67)http://www.blogger.com/profile/07529306388526004140noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-601468047634597475.post-2438807479714546292008-02-26T12:15:00.000+07:002008-02-26T12:38:16.139+07:00Jepang telah Meluncurkan Satelit yang mampu mengakses Internet Super Cepat, untuk perkembangan medik dan pendidikan bagi masyarakat dunia.<a href="http://3.bp.blogspot.com/_iHDVZj8IHLQ/R8OjL5qmoMI/AAAAAAAAAB4/esBWu7Ez0oQ/s1600-h/sateli.jpg"><img id="BLOGGER_PHOTO_ID_5171156222004863170" style="FLOAT: left; MARGIN: 0px 10px 10px 0px; CURSOR: hand" alt="" src="http://3.bp.blogspot.com/_iHDVZj8IHLQ/R8OjL5qmoMI/AAAAAAAAAB4/esBWu7Ez0oQ/s200/sateli.jpg" border="0" /></a><br /><div><br />(CNN) Jepang telah meluncurkan roket yang mengangkut satelit dalam rangka mempersiapkan layanan informasi & teknologi akses layanan "<strong>Internet dengan kecepatan tinggi"</strong> bagi warga masyarakat dunia, baik di rumah maupun di kantor di-seluruh-dunia. Sebuah roket yang membawa satelit internet super cepat lepas landas dari sebuah pulau yang bernama Tanagashima di Jepang.<br /><a href="http://imageshack.us/"></a><br />Satelit WIND - yang merupakan proyek bersama antara <em>Japan Aerospace Exploration Agency (JAXA) </em>dan<em> Mitsubishi Heavy Industries</em> meluncur pada jam 5:55p.m(0855GMT). Manakala Satelit tersebut dapat berfungsi sempurna, maka para pelanggan akan terhubung dengan internet yang memiliki akses kecepatan lebih tinggi dari pengguna kabel atau layanan DSL yang selama ini melayani seluruh masyarakat dunia. Kantor berita Asosiasi pers (AP) mengatakan bahwa satelit tersebut dapat menghantarkan kecepatan muatan informasi sampai 1.2 giga-bytes per detik, dan diutamakan untuk pengguna pada regional Asia-Pasifik yang lebih dekat dengan Jepang.<br /></div><br /><div>JAXA` selanjutnya menginformasikan bahwa, teknologi ini sangat berarti bagi perkembangan ilmu kedokteran, kesehatan dan pendidikan melalui aktivitas “<strong>telemedicine” </strong>serta <strong>“distance</strong> <strong>Learning”,</strong> yang akan membawa layanan pengobatan dan akses pendidikan jarak jauh yang berkualitas tinggi bagi masyarakat tertinggal, yang hidup di daerah terpencil/terisolir. </div><br /><div></div><br /><div><strong>Komentar:</strong> <em>waah,... sudah ada layanan 3G dari operator selluler yang "murah meriah" ada saingan baru lagi yang akan membuat lebih murah akses internet kita ke depan. <strong>Memang informasi dan komunikasi seharusnya sudah menjadi hak publik kok.</strong> Hanya karena kita-kita yang "gatek" saja menjadi korban mereka yang lebih ngerti dan punya dukungan finansial untuk mengolahnya menjadi pelanggan (ketergantungan) bagi penyediaan fasilitas IT-nya.</em></div><br /><div></div><br /><div></div><br /><div><em><span style="font-size:85%;">Sumber Utama artikel Klik </span></em><em><span style="font-size:85%;"><a href="http://edition.cnn.com/2008/TECH/02/23/japan.satellite/index.html?eref=edition">http://edition.cnn.com/2008/TECH/02/23/japan.satellite/index.html?eref=edition</a><br />sumber : http://udaramaya.com/</span></em></div>DARSANA SETIAWAN ("Darsono-tasiun" NIS 2988/67)http://www.blogger.com/profile/07529306388526004140noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-601468047634597475.post-16157604181960854972008-02-22T07:47:00.000+07:002008-03-01T09:28:01.152+07:00PIKIRAN ANAK SMA SEKARANG<a href="http://1.bp.blogspot.com/_iHDVZj8IHLQ/R8UVL5qmoPI/AAAAAAAAACQ/p6INcHm4kTM/s1600-h/pohon.jpg"><img id="BLOGGER_PHOTO_ID_5171563041307140338" style="FLOAT: left; MARGIN: 0px 10px 10px 0px; CURSOR: hand" alt="" src="http://1.bp.blogspot.com/_iHDVZj8IHLQ/R8UVL5qmoPI/AAAAAAAAACQ/p6INcHm4kTM/s200/pohon.jpg" border="0" /></a><br /><br /><div align="left"><strong><span style="font-size:130%;">P</span></strong>agi ini di depan lap top, sambil makan tempe goreng dan minum teh (soalnya daging empal sapi lagi menghilang dari pasar tradisional) saya di minta membantu "mas Iman" anak ragil(anak bontot) untuk nge-print tugas sekolahnya. Sambil membetulkan posisi disk-drive, saya membuka file dari disket kecil yang diketik "mas Iman" semalaman, dan betapa terkejutnya saya membaca berbagai tulisan tentang kehidupan sosial kemasyarakatannya yang ternyata dituangkan mirip-mirip cara dan gaya saya menulis. Wah...ibarat biji tak mungkin jatuh jauh dari pohonnya, dan memang salah satu tulisannya yang akan saya angkat di blog ini bertemakan tentang "Pohon". Diakhir tulisan mas Iman, saya baru akan memberi komentar, dan nanti setelah sang anak bontot pulang sekolah akan saya berikan print-out komentar saya tadi.<br />Selengkapnya tulisan mas Iman adalah sebagai berikut;<br /><br /><strong> Sosialisasi Multimedia</strong><br />Saat saya mengenal multimedia umur 9 tahun saya mengenal itu saat saya menonton tv dan ada berita tentang pembabatan pohon di sepanjang jalan raya antara Surabaya sampai Banyuwangi Jawa Timur, lalu saya berfikir buat apa sih pohon itu ditebang….. lalu saya binggung, kok dibiarin saja orang memotong pohon, malah seperti didukung. Nah pada saat saya berumur 12 tahun, saya baru tau kalo pembabatan liar terhadap pohon di hutan itu untuk di jual, dan mereka nggak mikir kalau selama ini terjadi banjir, antara lain karena tidak adanya pohon yang menahan air , hutannya pada gundul, sehingga sekarang banjir begini. Mengapa pak Polisi Kehutanan membiarkan mereka membalak hutan?, itu pemikiran saya pada umur saya yang ke 13.<br />Saya ingin ngebantu tapi saat itu tv hanya menyiarkan berita singkat , saat itu kan saya belum mengerti bagaimana menanggulanginya, kemudian saya di kasih tau oleh bapak saya begini; “penyebab banjir itu karena pohon yang di tebangi secara liar, dan dibiarkan bebas untuk merusaknya, baik yang di hutan Kalimantan maupun yang di Sumatera, bahkan yang di pulau Jawa”. Kalau ada yang diadili sebagai pembalak liar, malah bebas, dan melarikan diri ke luar negeri, agar dapat menikmati uang penjualan kayunya. Dan masyarakat kita yang ditinggalkan kebanjiran, merana, sengsara, hidup nestapa.<br />Sekarang sedang digalakkan penanaman berjuta pohon, seluruh masyarakat diajak menanam pohon, dan hal itu adalah sesuatu yang baik. Tapi saya bertanya lagi, nanti kalau sudah pohonnya besar, lalu di potong secara liar lagi bagaimana, kan banjir lagi. Guru di sekolah selalu menasehati, kalau ada masalah selesaikan dari yang kecil-kecil dulu, mulai dari dirimu sendiri dulu, dan lakukanlah saat ini juga. Jadi mestinya masalah pembalakan hutannya diselesaikan sekarang juga, baru kita menghijaukan lagi dengan menanam pohon.<br />Sejak saat ini pun saya tidak ingin memotong pohon, karena kalau bukan kita yang menjaganya, lalu siapa lagi, padahal saya nggak kepingin jadi Polisi Kehutanan, habis galakkan yang membalak hutannya sih, apa karena “bos pembalak” banyakkan uangnya kali ya?.<br /><br /><strong>Komentar Saya:<br /></strong>Anak kelas 10(SMA kelas I), mengungkapkan kegundahan hatinya terhadap tatapan masa depannya, yang tidak begitu menggembirakan karena terusiknya "rasa keadilan" dalam bathinnya.<br />Kepolosan pikirannya mengungkap betapa tidak adilnya pemburuan penjahat kelas kakap yang menghancurkan bangsa dan negara terlihat di depan matanya dengan menyebut :Kok pembalak hutan bisa bebas dari hukuman, dan bisa melarikan diri dengan melenggang ke Luar Negeri untuk menikmati hasil balakannya dengan besaran jutaaan US dollar (karena kalau di kurs rupiah uang tersebut akan kehabisan seri nomornya, alias rupiah tak ber-seri). Mengapa penjahat yang dinyatakan sebagai teroris dengan mudah dapat ditangkap dan diobrak abrik sindikasinya? (apa karena mereka miskin, sehingga dana transfer dari sumbangan yang dihimpun mudah dilacak?. Mengapa kartel narkoba di tanah air bisa diungkap oleh BNN, padahal duit penjualan barang terlarang tersebut tidak kalah gedenya dengan uang balakkan pohon yang menggunduli bagian tengah hutan di pulau Kalimantan dan Sumatera?.<br />Kasus pembalakkan hutan ini memang penuh dengan "misteri", kalau tidak mau disebut dengan SANGAT MISTERIUS TAPI MENGGELIKAN". Kayu glondong balakkan yang sedang ditarik oleh truck tronton keluar dari hutan, saat ditangkap oleh sejumlah petugas keamanan, ee...ee...malah petugasnya lari tunggang langgang karena dikeroyok seluruh masyarakat kampung di sekitar kejadian....(ha? fenomena apa yang sedang terjadi sekarang ini?).<br />Dapat dipastikan bahwa banjirnya kota-kota di sepanjang tepi utara perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur saat ini, disebabkan oleh gundulnya hutan pohon Jati milik "kehutanan", dan itu terjadi didepan mata kita semua.<br />Di sisi lain, anak bontot saya "mas Iman" juga bingung, mengapa kita diajak rame-rame menanam berjuta pohon, sementara masalah penebangan liar terhadap pohon serta pembalaknya tidak diprioritaskan untuk segera diselesaikan.<br />Saya memahami pikiran anak muda saya ini, karena dia pernah memperoleh pembelajaran dari ngajinya seperti yang difirmankan Allah SWT di dalam surah Al Baqoroh yang saya kutib sebagian ini; "pagi hari seseorang menenun benang sampai menjadi selembar kain, dan pada malam harinya benang itu dilepasnya satu per satu dari tenunan kain, sehingga menjadi uraian benang panjang lagi". Itu peringatan Tuhan kepada hambaNya yang mau diperingati, bagi yang tidak mau diperingatkan Tuhan, ya silahkan "lakum dinukum waliadi" saja.<br /><br />Jangan sampai kepleset, bahwa mas Iman dan bapaknya (saya) sangat setuju dengan "reboisasi" melalui penanaman berjuta pohon, namun saya lebih setuju kalau pembalak hutannya SERIUS DAPAT DI TANGKAP, sekali lagi SERIUS DAPAT DITANGKAP dan dihormati hak-haknya di depan pengadilan untuk melakukan pembenaran terhadap kejatahannya?.<br />Mudah-mudahan sekarang tidak bingung lagi, atau malah jadi bingung....<br />Wallahu alam bissawab.</div>DARSANA SETIAWAN ("Darsono-tasiun" NIS 2988/67)http://www.blogger.com/profile/07529306388526004140noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-601468047634597475.post-86033298087355500082008-02-19T08:47:00.000+07:002008-02-19T09:17:03.749+07:00FENOMENA BANJIR YANG MENYENGSARAKAN DAN MENGHIBUR?<a href="http://3.bp.blogspot.com/_iHDVZj8IHLQ/R7o6JJqmoGI/AAAAAAAAABE/tQCIstGb_bw/s1600-h/banjir+1.jpg"><img id="BLOGGER_PHOTO_ID_5168507451248910434" style="FLOAT: left; MARGIN: 0px 10px 10px 0px; CURSOR: hand" alt="" src="http://3.bp.blogspot.com/_iHDVZj8IHLQ/R7o6JJqmoGI/AAAAAAAAABE/tQCIstGb_bw/s200/banjir+1.jpg" border="0" /></a><br /><div><strong><span style="font-size:130%;">B</span></strong>agi kita, seolah datangnya musim hujan dan terjadinya banjir bukan lagi merupakan suatu hal yang dikotomis, akan tetapi kejadian keduanya justru merupakan hal yang komplementer (saling mengisi). Namun kali ini saya tidak ingin mengangkat tulisan tentang pembangunan yang tidak “utuh” (<em>holistic</em>) serta tidak pula mampu melihat dan memprediksi jauh ke depan (<em>outword-looking</em>), sehingga terkesan sebagai program pembangunan tambal sulam, parsial, asal-asalan bahkan <em>short term oriented</em> pada pagu anggaran se-tahunan.</div><br /><div></div><br /><div><strong><span style="font-size:130%;">S</span></strong>aya hanya ingin mengenang masa kecil di tahun enampuluhan dengan banjir-nya kota kelahiran saya Kediri, yang terjadi pada setiap musim hujan. Apanya yang aneh dengan musibah banjir tahunan itu sehingga saya perlu menuliskan kembali “<em>sesuatu yang mengganjal pikiran saya sejak kecil”,</em> karena banjir yang melanda hampir seperempat luas kota Kediri itu justru menjadi tontonan rutin bagi sebagian masyarakat yang tidak terkena musibah, dan dianggapnya sebagai sesuatu yang “<strong>menghibur</strong>”. Manakala banjir hanya setinggi lutut di wilayah terendah yaitu di depan masjid besar dan alun-alun, maka hal itu dianggap kejadian biasa-biasa saja, dan seolah tidak ada yang perlu ditanggapi, karena rutinitasnya musim, memang harus banjir. Yang aneh justru harapan masyarakat yang tidak terkena banjir, agar sang banjir semakin membludak dan permukaan air semakin tinggi menggenangi atap-atap rumah di daerah Kauman. Manakala batas luberan air banjir ini sudah melewati gedung bioskop REX, maka segera kabar “<strong>gembira</strong>” itu menyebar ke seluruh pelosok kota, dan tak pelak lagi jalan Dhoho ke selatan (perempatan sumur bor) akan penuh sesak oleh warga yang ingin menonton dan menikmati luapan sungai Barntas itu dengan wisata perahu-nya di tengah kota.</div><br /><div>Berita besar kecilnya luapan banjir yang akan terjadi di kota Kediri, juga bisa di deteksi dengan kondisi ditutup tidaknya lalu lintas darat yang melewati jembatan (kreteg) Ngujang (Jalan antara Kediri dan Tulung Agung), sehingga para “penggemar banjir (?)” dapat mengantisipasi perlu tidaknya menonton dan menikmati banjir di tengah kota. Inilah kasus kemanusiaan yang disebut dengan ketidakpedulian-sosial , atau dalam istilah psychology-nya Jerome K & Yulius Segal (1992) disebut sebagai bystander apathy.Tulisan Abdul Mu’ti (<em><span style="font-size:85%;">Direktur Eksekutif CDCC Jakarta)</span></em> pada harian SINDO 15 Februari 2008 yang berjudul <em>Bencanataintment</em>, menarik perhatian saya untuk membahas fenomena sosiologis seperti ini. Bencana ternyata tidak selalu monofocus pada satu layar kemanusiaan dari angle warga masyarakat yang menderita kerugian harta, benda bahkan mungkin nyawa sekalipun, akan tetapi sudah bias sampai pada layar komoditas hiburan dan komoditas politik serta komoditas-komoditas yang lain.Kita masih ingat kasus bencana Tsunami di Aceh, dengan munculnya kasus bantuan yang mengendap di gudang-gudang dalam penguasaan Lembaga Swadaya Masyarakat tertentu, sementara masyarakat yang membutuhkan “<strong>ngap-ngapan</strong>” menunggu bantuan. Kita juga masih ingat, bahwa kejadian bencana, telah menjadi objek pergulatan persaingan pengaruh kekuasaan serta dukungan politik, yang bersifat seremonial, bahkan nyaris menjadi iklan partai politik melalui liputan televisi, karena dengan sengaja disiarkan berulang-ulang, demi kompensasi biaya, dan atas nama keseimbangan berita.Selanjutnya Abdul Mu’ti menyebutkan bahwa maraknya sikap asosial dari para penjual dan penonton musibah, bencana kemanusiaan ini merupakan fenomena tersendiri dari kerusakkan moral serta keroposnya bangunan sosial. Dicky S,Phd, dosen psikologi sosial Universitas Gadjah Mada, saat memberikan perkuliahan yang saya ikuti pada tahun 1992, sudah memprediksi makin berkembangnya masalah ketidak pedulian-sosial (<em>psikologi sosial negatif</em>) ini, seiring dan sejalan dengan meningkatnya penganut faham materialism-konsumerism, di tanah air. Bahkan satu dekade sebelumnya hal itu telah melanda Amerika Serikat dan sebagian daratan Eropa.</div><br /><div></div><br /><div><strong><span style="font-size:130%;">W</span></strong>aah, saya kok jadi serius ngomong mimbar akademik segala…..padahal kejadian yang saya alami saat ikutan menonton banjir, sambil membawa bekas bola lampu pijar yang diikat tali rami dan dihubungkan dengan sepotong bambu untuk mencari jejak agar tidak masuk ke lubang got, hanyalah peristiwa anak Sekolah Rakyat (sekarang Sekolah Dasar) yang bertanya-tanya pada dirinya, “<em>mengapa musibah justru ditonton dan dianggap sebagai suatu objek hiburan?”.</em> <em>Bystander apathy</em>, merupakan realitas sosial yang sudah dianggap lazim terjadi dalam kehidupan masyarakat modern, karena pengaruh banyak hal dalam kaitan hubungan kemanusiaan, antara lain; kurangnya keakraban (<em>intimacy</em>), rendahnya kebersamaan (cohesiveness), dan kondisi kurang saling mengenal (<em>anonymity</em>). Padahal itu semua dapat dipenuhi melalui aktivitas lingkungan yang sarat dengan makna dan kepekaan sosial seperti; kerja bakti warga, arisan warga, silaturochim antar warga. Namun karena solusi itu “<em>murah meriah dan mudah”</em> untuk dilaksanakan, masyarakat yang sudah terlanjur bersikap materialism dengan selera tinggi serta tinggi pula sifat konsumerisme-nya, menganggap langkah dan tindakan yang peka sosial itu justru suatu <em>anomaly social</em> (kelainan sosial). </div><br /><div>Lho, kok jadi begini? .</div><br /><div>Jamannya memang jaman edan,…………</div><br /><div></div><br /><div><em><span style="font-size:85%;color:#000099;">Cizantoeng tiga, medio tengah Februari 2008. Darsana Setiawan (adike Basuki-tasiun)</span></em></div>DARSANA SETIAWAN ("Darsono-tasiun" NIS 2988/67)http://www.blogger.com/profile/07529306388526004140noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-601468047634597475.post-59874903825477777832008-02-19T07:14:00.000+07:002008-02-19T07:32:06.462+07:00KEMENANGAN BARACK OBAMA KEMENANGAN RAKYAT INDONESIA JUGA<a href="http://4.bp.blogspot.com/_iHDVZj8IHLQ/R7oiYZqmoDI/AAAAAAAAAAo/bVTRjk2i8hI/s1600-h/BARACK+OBAMA.jpg"><img id="BLOGGER_PHOTO_ID_5168481324962848818" style="FLOAT: left; MARGIN: 0px 10px 10px 0px; WIDTH: 79px; CURSOR: hand; HEIGHT: 82px" height="62" alt="" src="http://4.bp.blogspot.com/_iHDVZj8IHLQ/R7oiYZqmoDI/AAAAAAAAAAo/bVTRjk2i8hI/s200/BARACK+OBAMA.jpg" width="66" border="0" /></a><br /><div><a href="http://4.bp.blogspot.com/_iHDVZj8IHLQ/R7ohDZqmoCI/AAAAAAAAAAg/UBYjzRtK60I/s1600-h/BARACK+OBAMA.jpg"></a> <strong><span style="font-size:130%;">J</span></strong>udul tulisan ini mungkin mewakili harapan sebagian besar rakyat Indonesia, pada pemilihan presiden Amerika Serikat (AS) bulan Nopember 2008 mendatang, walaupun sampai saat tulisan ini saya buat, kepastian menjadi kandidat presiden dari Partai Demokrat-pun masih dipertarungkan antara Barack Obama dengan Hillary Clinton. Namun tidak berlebihan kiranya menukil sekilas kehidupan salah satu calon presiden dari Partai Demokrat yang mulai populer di AS, mengingat hasil akhir pemilihan di berbagai negara bagian menunjukkan persaingan yang begitu ketat dengan calon lain dari kubu partai yang sama yaitu Hillary Clinton sudah mendekati babak akhir.</div><br /><div></div><br /><div><strong><span style="font-size:130%;">U</span></strong>raian sekilas tentang Barack Obama kali ini (1) lebih difokuskan pada hubungan psikologis antara sang kandidat Barack Obama dengan Indonesia, sebagai tempat, negara ataupun rakyat yang pernah ia tinggali, kenali dan "bergaul" di masa kanak-kanak.Barack Obama lahir di Honolulu pada tanggal 4 Agustus 1961 dari pernikahan Barack Hussein Obama seorang muslim kulit hitam asal Kenya, dengan ibunya, Aan Dunham seorang kulit putih di East West Center Hawai University Honolulu. Setelah iunya bercerai dengan Obama senior, Aan Dunhan menikah dengan pria Indonesia yang bernama Lolo Soetoro dan tinggal di kawasan Tebet Jakarta Selatan selama 3,5 tahun.Rumah tinggalnya di Tebet yang sangat sederhana, hanya berkloset jongkok serta tidak ber AC. Di belakang rumahnya banyak ayam kampung peliharaan, sedangkan dekat jendela rumahnya bergelantungan jemuran pakaian. Pendidikan dasarnya dialami Barack Obama dengan bersekolah di SD Fransiscus Asisi serta SDN 01 Jalan.Besuki Menteng Jakarta Pusat. Beliau mengungkapkan pengalaman pendidikan dasarnya di Jakarta dengan menyebut "Kami tak punya cukup uang untuk dapat bersekolah yang berstandar internasional, sehingga masuk ke sekolah biasa, dan berteman dengan masyarakat Indonesia dari kalangan anak pembantu, penjahit maupun anak pegawai rendahan lainnya". Sewaktu ayah tirinya (Lolo Soetoro) keluar dari TNI dan masuk sebagai karyawan perusahaann minyak asing, secara berangsur-angsur kehidupan ekonominya mulai membaik.Masa remaja dan SLTA nya dilalui dengan tinggal di Honolulu, yang kemudian menapaki pendidikan tinggi dengan kuliah di Columbia University, New York (1985) dan pendidikan paska sarjananya di selesaikan pada tahun 1991 di Harvard Law School Boston.Karir politiknya dimulai dengan terpilihnya beliau pada tahun 1995 sebagai senatordi Negara bagian Illinois dan berkantor di Chicago. Pada tahun 2005 beliau terpilih sebagai senator di tingkat federal mewakili Negara bagian Illinois yang berkedudukan di Capitol Hill Washington DC. Saat dilantik sebagai senator pada tahun 2005, banyak masyarakat AS yang mulai memberikan perhatian serta pujian terhadap konsistensi sikap politiknya yang berpihak pada orang miskin di dunia (secara internasional). Banyak pihak menganggap kemuncullan Barack Obama, ibarat munculnya kembali John F Kennedy di masa hidupnya , bahkan kepopulerannya dinilai melebihi kepopuleran Bill Clinton dimasa berkuasa.Saat Flu Burung melanda negara kita, Barack Obama mempelopori dukungan bantuan kesehatan dari pemerintah AS, melalui lobby diplomatik yang benar. Bahkan sempat mengusulkan agar pemerintah Indonesia, memperoleh bantuan untuk penanggulangan bencana yang banyak menimbulkan kematian.</div><br /><div></div><br /><div><strong><span style="font-size:130%;">S</span></strong>ungguh, kehadiran Barack Obama disambut dengan antusisme yang tinggi oleh rakyat Indonesia, yang mendambakan kebebasan, penyetaraan dan keadilan, apalagi beliau pernah tinggal di Indonesia, bergaul dengan anak rakyat jelata sambil mengejar ayam, mainan lumpur, berenang di sungai,Bukanlah kelainan psikologis manakala, tidak menghapus ikatan emosional yang sulit untuk dilupakan oleh semua orang, termasuk beliau.Seandainya Barack Obama kelak menjadi presiden, maka hal itu adalah kehendak serta atas ijin Tuhan, dan hanya Tuhan yang tahu "apakah hal itu merupakan yang terbaik bagi bangsa AS, bangsa Indonesia maupun umat manusia di seluruh dunia".Saya dan anda mungkin termasuk yang berharap dan berdoa hal itu memang terjadi, karena hubungan silaturochim antar "hati nurani" memang tidak bisa dibohongi.<br /></div><br /><div><em><span style="font-size:85%;">source ; Barack Obama, Menerjang Harapan dari Jakarta menuju Gedung Putih, UfukPress, 2007.</span></em></div><br /><div><em><span style="font-size:85%;">POST BY ;<span style="color:#000099;"><strong> Darsana Setiawan ("Darsono- tasiun")</strong> </span><span style="color:#000000;">Awal tahun 2008.</span></span></em></div>DARSANA SETIAWAN ("Darsono-tasiun" NIS 2988/67)http://www.blogger.com/profile/07529306388526004140noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-601468047634597475.post-13042184096736888792008-02-19T06:58:00.000+07:002008-02-19T07:13:09.645+07:00TEMPOnya TEMPE<a href="http://1.bp.blogspot.com/_iHDVZj8IHLQ/R7ofBpqmoBI/AAAAAAAAAAY/SRfs6fxLKUM/s1600-h/tempe+2.jpg"><img id="BLOGGER_PHOTO_ID_5168477635585941522" style="FLOAT: right; MARGIN: 0px 0px 10px 10px; CURSOR: hand" alt="" src="http://1.bp.blogspot.com/_iHDVZj8IHLQ/R7ofBpqmoBI/AAAAAAAAAAY/SRfs6fxLKUM/s200/tempe+2.jpg" border="0" /></a><br /><div><strong><span style="font-size:130%;">S</span></strong>eminggu terakhir ini headline di berbagai media tidak hanya memunculkan berita tentang perkembangan kesehatan Pak Harto, akan tetapi makanan kesukaan saya sejak kecil yang bernama "tempe" nimbrung popularitas dengan cara menghilang dari peredaran kesehariannya di pasar rakyat atau pasar tradisional.Para wartawan yang tidak memperoleh tugas untuk meliput situasi di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP), di Cendana, di Giribangun, di nDalem Kalitan langsung tancap gas mencari "tahu" perihal tempe. (<em>kata "tahu" dalam suasana kisruhnya tempe dapat bermakna ganda, karena temannya tempe yang ikut hilang bersamanya juga bernama "tahu", ada tahu tempe, ada tahu Sumedang, ada tahu petis, and last but not least, sebagai orang yang lahir di Kediri saya pasti mengenal tahu takwa).</em></div><br /><div></div><br /><div><strong><span style="font-size:130%;">P</span></strong>erlu disimak, bahwa hilangnya si tempe dan tahu bukanlah masalah sepele, jangan-jangan memang ada yang membolak balik gorengan tahu, walaupun kita semua bakal tahu kalau tahu yang digoreng itu kalau dibalik (agar tidak gosong), jadinya ya tetap tahu. Beda dengan (maaf) pantat, kalau dibalik apa jadinya?.Walhasil berita TV, tiga hari terakhir ini membeberkan hasil kerja teman-teman wartawan yang sukses mencari tahu penyebab hilangnya tempe dari singgasana lapak penjajaannya di pasar-pasar, karena melonjaknya harga bahan baku tempe yaitu kedelai yang tidak lagi mengenal peri kelezatan manusia, yaitu di atas 100%.Bulan lalu harga kedelai berkisar 3.500 rupiah per kilo, dan saat ini sudah berada di atas level harga 7.000 rupiah per kilo. Walaupun para pengusaha kecil tahu dan tempe sudah mensiasati agar produksinya jalan terus dengan cara mereduksi besarnya potongan-potongan tahu dan tempe sehingga menjadi lebih kecil dan harganya dinaikkan sedikit ke atas, namun tetap tekor alias rugi juga. Saking geramnya, sekelompok pengusaha kecil tahu dan tempe di kota Banyuwangi beramai-ramai melakukan "swiping" kepada semua kendaraan yang mencoba mengangkut dan membawa masuk produksi tahu dan tempe dari luar kota, karena dianggap tidak solider dengan harga di bawah biaya produksi nyata. "Weleh-weleh, wong tempe saja kok diobrak abrik melalui harga kedelai, gimana ini juntrungannya?", gerutu saya. Kalau ada pertanyaan kepada para importir kedelai (karena memang selama ini kita selalu mengimpor kedelai dari luar negeri), pasti jawaban klisenya muncul "karena harga kedelai di pasar internasional, terutama di Amerika Serikat memang sudah tinggi (naik)". Sama halnya dengan jawaban yang diterima para peternak gurem ayam ras, yang kelimpungan menghadapi kenaikan harga pakan, sementara harga ayam potongnya ikut turun gara-gara berita "flu burung yang tak kunjung mereda". Alasan produsen pakan ayam juga sama klasiknya yaitu "harga pakan ayam naik karena harga jagung (sebagai bahan baku utama pakan) di luar negeri terutama di Amerika Serikat, juga naik, sehingga kami juga ikut menaikkan harga pakan ayam untuk para peternak ayam kelas gurem".Masalah tempe bukan lagi sesederhana seperti di masa lalu, karena sudah menyangkut masalah harga di pasar internasional sehingga sudah menjadi komoditas global.Saya jadi ingat soal hak patent tempe itu sendiri yang memang sudah didaftarkan oleh Jepang di Kantor Patent New York AS. Saatnya tiba kelak (mungkin sesuai kesepakatan di dalam WTO yang sudah kita ratifikasi), walaupun soal bahan baku kedelai suatu saat tersedia dengan melimpah, (jangan-jangan) saya juga tidak semudah dulu lagi makan tempe, karena harus membayar "fee" terlebih dahulu kepada pemegang patent tempe.Sekarang, memang TEMPO-nya TEMPE untuk ikut berlaga mencari perhatian publik, atau memang sang tempe kembali dijadikan komoditas politik oleh sekelompok orang tertentu agar kiblat media tidak fokus disatu arah yaitu RSPP. He..he..saya tidak bermaksud mengingat-ingat ada tidaknya hubungan TEMPO dan TEMPE, karena enaknya tempe walaupun tanpa promosi wisata kuliner, TEMPO KAPAN SAJA TEMPE TETAP ENAK DIMAKAN DAN PERLU, jadi tempe tetaplah "uueenaaak tenaaan…dan ..mak nyuuus’ walaupun TEMPO-TEMPO harganya mahal seperti saat sekarang.Lho kenapa tempe dan tahu yang jadi sasaran?, Apakah tidak dipikir panjang bahwa kelangkaan kedelai akan menyebabkan sekian banyak Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) bagi para kuli dan pekerja kelas bawah di pabrik/ home industri tempe dan tahu itu sendiri?. Tidak saja Bung Karno yang marah dengan semangat patriotisme bangsanya, sehingga berpesan "jangan jadi bangsa tempe", akan tetapi kita dulu juga marah, diledek sporter kesebelasan Singapor dengan kalimat "gara-gara terlalu banyak makan tempe sehingga kesebelasan PSSI "Garuda" yang dimotori Iswadi Idris dan kawan-kawan pulang ke tanah air, tidak membawa piala kejuaraan.Inilah nasibnya tempe, sebagai makanan (yang dianggap) kecil dan sepele karena dikonsumsi oleh masyarakat bawah dan berimplikasi hanya pada rakyat miskin. Akan tetapi hendaklah selalu diingat bahwa masalah-masalah besar yang menimpa semua bangsa di dunia, berasal dari akumulasi masalah masalah (yang dianggap) sepele sebelumnya.Buktinya para pekerja yang terkena dan terancam PHK serta para pengusaha gurem dari industri tempe sudah hilang kesabarannya dan berdemo di depan Istana Negara. Mereka yang berdemo adalah pemakan tempe, dan pasti rakyat kecil yang tidak atau belum mampu membeli lauk selain tempe (karena memang dulu harganya murah).</div><br /><div></div><br /><div><strong><span style="font-size:130%;">M</span></strong>ari kita bersama-sama waspada,…….karena <strong>Maslow</strong> telah mengingatkan kita, bahwa urusan perut bagi si miskin, memang nomor satu!.Mudah-mudahan penerima amanah untuk urusan perdagangan tempe di negeri ini segera dapat mengakhiri krisis kedelai di tanah air, dan "statemen press" presiden yang mengatakan pemberlakuan Bebas Bea Masuk Impor kedelai dari luar negeri BENAR-BENAR DAPAT DILAKSANAKAN DI LAPANGAN, (nggak usah ragu!!, walaupun Ibu Kepala Departemen Ekonomi Institut Pertanian Bogor dan pak Rizal Ramli yang mantan menteri ekonomi, berhitung sendiri antara kenaikan harga kedelai yang 100% lebih dan pembebasan Bea Masuk Impor hanya 10%), sehingga jangan sampai berdampak negatif pada KEBERSAMAAN yang sedang dibangun dan mulai menampakkan wujudnya.Memang, sekarang TEMPO-nya TEMPE meminta perhatian.Pesan pak YB Sumarlin* dan pak Emil Salim saat ditanya bung Rizal Malarangeng (di salah satu acara TV) tentang pesan ke depan berdasar pengalaman sukses menjadi bagian dari "TIM WIJOYONOMIC" mengatakan; " utamakan masalah mendasar menyangkut masalah pangan, dan yang penting jangan bekerja sendiri-sendiri, bekerjalah sebagai TIM YANG PADU, TERUTAMA YANG BERTANGGUNGJAWAB DI SEKTOR ITU IKUT DILIBATKAN". Komentar akhir saya "Memang benar tidak ada Superman, yang ada SUPER TEAM bahkan harus bisa ditingkatkan kinerjanya menjadi SUPER DREM TEAM!!" dan tidak sekedar bersama.Besok kita cari tahu dan tempe di tempatnya.....InsyaAllah sudah ada.</div><br /><div></div><br /><div><span style="font-size:85%;">catatan:* Prof.Dr.Sumarlin yang tersebut di atas, adalah sesepuh SANYURI (Santi Paguyuban masayarakat Kediri)</span></div><br /><div></div><br /><div><em><span style="font-size:85%;">Jakarta, 17 Januari 2007, <strong>Darsana Setiawan</strong>, e-mail ; <a href="mailto:darsanatasiun@gmail.com">darsanatasiun@gmail.com</a> atau </span></em><a href="mailto:darssetia@yahoo.co.id"><em><span style="font-size:85%;">darssetia@yahoo.co.id</span></em></a><em><span style="font-size:85%;"> Weblog : http://omson.blogspot.com/ atau http://edukasipress.wordpress.com/ bisa juga http://darsanas.multiply.com/ </span></em></div>DARSANA SETIAWAN ("Darsono-tasiun" NIS 2988/67)http://www.blogger.com/profile/07529306388526004140noreply@blogger.com0